Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PBSI Akan Gelar Simulasi Piala Thomas dan Uber pada September 2020

Kompas.com - 24/07/2020, 20:58 WIB
Farahdilla Puspa,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) berencana menggelar turnamen simulasi Piala Thomas dan Uber.

Simulasi Piala Thomas dan Uber direncanakan digelar di pelatnas Cipayung pada September 2020.

Rencana tersebut berangkat dari kesuksesan PBSI menggelar turnamen internal bertajuk PBSI Home Tournament.

PBSI Home Tournament ditutup dengan pertandingan sektor tunggal putri di mana Gregoria Mariska Tunjung keluar sebagai juaranya.

Gregoria Mariska mengalahkan juniornya, Putri Kusuma Wardani, dengan skor 21-17, 21-10 pada final PBSI Home Tournament yang dihelat di Hall pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (24/7/2020).

Baca juga: Jonatan Christie-Anthony Ginting Kompak Sebut Piala Thomas 2020 Jadi Prioritas

Selain itu, belum adanya kepastian soal kelanjutan turnamen BWF membuat PBSI memutuskan menggelar simulasi untuk mematangkan kesiapan timnas bulu tangkis Indonesia yang akan berlaga di Piala Thomas dan Uber 2020.

Nantinya, simulasi itu akan menjadi wadah untuk memperkuat kekompakkan, rasa percaya satu sama lain, dan kerja tim sebelum terjun langsung di turnamen bergengsi dua tahunan itu.

Adapun Piala Thomas dan Uber 2020 dijadwalkan berlangsung di Aarhus, Denmark, pada 3-11 Oktober 2020.

"Saat ini BWF (Badminton World Federation) sedang berdiskusi dengan tuan rumah terkiat protokol kesehatan yang harus dilalui atlet," ucap Achmad Budiharto yang dilansir dari Badminton Indonesia.

"Kebetulan kami juga belum dapat kepastian lagi mengenai kejuaraan-kejuaraan resmi BWF. Karena itu, kami perlu simulasi untuk mematangkan kesiapan pemain kami," katanya melanjutkan.

Di sisi lain, Achmad Budiharto juga mengaku puas dengan kesuksesan PBSI Home Tournament.

Dikatakan Achmad Budiharto, suatu kebanggaan karena PBSI Home Tournament sukses diselenggarakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Baca juga: Tantangan Indonesia dalam Upaya Melunasi Status Favorit Juara di Piala Thomas

"Pertama-tama kami patut bersyukur kejuaraan ini bisa selesai dengan sukses dan tanpa halangan. Sesuai tujuan semula, kami ingin mengadakan turnamen untuk atlet yang sekian lama berlatih, sekaligus menjadi masukan bahwa latihan selama ini ternyata masih belum mencukupi untuk turnamen besar," ujarnya.

"Panitia pelaksana mau mengimplementasikan protokol kesehatan. Kami bisa jalankan 90 persen. Beberapa hal akan dievaluasi lagi, salah satunya petugas belum terbiasa menggunakan face shield sehingga memengaruhi dalam membuat keputusan."

Beberapa protokol kesehatan yang diterapkan di PBSI Home Tournament adalah semua pelaksana pertandingan dipastikan bebas dari Covid-19.

Dalam pelaksanaannya, mereka juga menggunakan masker dan face shield. Sementara khusus hakim servis, setiap mengganti shuttlecock, mereka menggunakan hand sanitizer.

Achmad Budiharto juga tak lupa mengapresiasi kiprah para pemain muda dalam turnamen internal ini yang bisa membuat kejutan serta menyulitkan pemain senior.

"Sebagai evaluasi bagi pemain muda, perlu ada peningkatan dari segi fisik serta pematangan strategi di lapangan," kata Acmhad Budiharto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com