Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disarankan Gelar Turnamen Mini Antarklub, PBSI Belum Menyanggupi

Kompas.com - 05/07/2020, 15:40 WIB
Farahdilla Puspa,
Nugyasa Laksamana

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Masyarakat Pemerhati Bulu Tangkis Indonesia (MPBI), Kurniadi, menyarankan PBSI untuk mengadakan sejumlah turnamen mini nasional.

Kurniadi menilai turnamen mini tersebut bermanfaat bagi seluruh klub apabila sejumlah kompetisi bulu tangkis nasional kembali dimulai.

Seperti yang diketahui, pandemi virus corona juga berimbas kepada turnamen-turnamen bulu tangkis baik nasional maupun internasional.

Kurniadi melanjutkan, turnamen mini bisa menjadi ajang pemanasan bagi seluruh klub-klub menengah ke bawah sebelum terjun ke kompetisi resmi kalender PBSI.

Baca juga: Usai Juara PBSI Home Tournament, Praveen Kirim Pesan untuk Para Junior di Pelatnas

Dia juga menyoroti kemungkinan perbedaan sistem latihan klub besar dan klub-klub menengah ke bawah selama masa pandemi ini.

Bagi klub-klub besar, mereka bisa mengadakan latihan di dalam GOR sendiri. Namun, bagi klub-klub menengah ke bawah yang bergantung pada biaya swadaya orang tua atlet dan ketersediaan GOR yang disewa memungkinkan sistem pelatihannya berhenti total.

"PBSI semestinya menginisiasi dibuatnya turnamen mini yang persertanya dari beberapa klub dalam satu wilayah sehingga seluruh atlet dari klub menengah ke bawah tetap punya saranan turnamen persiapan sebelum terjun ke kompetisi nasional resmi PBSI," ucap Kurniadi kepada Kompas.com.

"Dengan adanya turnamen mini niscaya aspek ekonomi dan bisnis akan tetap berjalan walau dalam skala dan berbiaya lebih kecil. Pihak sponsor pun tetap memiliki jalan, atlet tak kehilangan motivasi, klub punya target, dan pelatih bisa membuat program binaannya."

Menanggapi saran itu, Sekretaris Jenderal PBSI, Achmad Budiharto mengatakan belum memungkinkan untuk bisa mengadakan turnamen seperti itu.

"Saya bisa memahami kekhawatiran Pak Kurniadi, tetapi kita semua harus mematuhi protokol yang ada. Fokus utama PBSI adalah menjaga keselamatan dan kesehatan semua stakeholdernya, termasuk peserta, panitia, dan penonton juga," kata Achmad Budiharto saat dihubungi Kompas.com

"Kami sudah bertemu BNPB, terlalu banyak persyaratan yang cukup memberatkan jika ingin mengadakan event. Mereka mengharuskan semua pihak terkait untuk tes PCR (Polymerase Chain Reaction)," katanya.

"Saat ini kelihatannya belum memungkinkan untuk mengadakan turnamen. Karena event seperti itu kan melibatkan banyak pihak yang harus dipastikan bebas Covid-19 dari tes PCR itu tadi."

Baca juga: Indah Cahya Sari Jamil Targetkan Gelar Kejuaraan Dunia Junior 2020

Sedianya, saran Kurniadi itu menyusul turnamen Magelang Open 2020 yang rencananya dihelat pada 27 Juli-1 Agustus 2020.

Namun, Achmad Budiharto meluruskan bahwa turnamen itu dibatalkan setelah panitia lokal merasa tidak mampu menyanggupi persyaratan kesehatan yang ditetapkan oleh BNPB.

"Kami sudah mendapat jawaban dari panitia lokal kalau Magelang Open itu dibatalkan. Karena waktu mengajukan perizinan, terlalu berat bagi panitia lokal kalau semua harus tes PCR," ucapnya.

"Mohon maaf, kalau peserta dari klub kecil pasti merasa berat karena mereka sudah keluar biaya perjalanan lalu ditambah harus tes PCR."

"Panitia Jawa Tengah yang sudah pengalaman saja keberatan. Jadi, kita akan lihat lagi perkembangannya dalam beberapa minggu ke depan. BNPB menyarankan event boleh diadakan di zona hijau dan tetap menjalani protokol yang ditetapkan," ujar Achmad Budiharto mengakhiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com