KOMPAS.com - Pelatih kepala ganda campuran Indonesia, Richard Mainaky, mengatakan, program latihan menjelang Olimpiade tidak akan berubah walaupun pesta olahraga terbesar dunia itu harus ditunda hingga tahun 2021.
Seperti yang diketahui, Olimpiade Tokyo seharusnya berlangsung pada 24 Juli-9 Agustus 2020.
Namun, pandemi virus corona memaksa pihak penyelenggara menunda Olimpiade Tokyo selama satu tahun dan dijadwal ulang menjadi 23 Juli-8 Agustus 2021.
Richard Mainaky pun mengaku penundaan Olimpiade Tokyo tak memengaruhi program latihan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Baca juga: Lolos Olimpiade Tokyo dengan Apriyani Rahayu, Greysia Polii Cetak Sejarah
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti merupakan salah satu wakil Indonesia yang sudah memastikan tempat di delapan besar Race to Tokyo.
"Sebenarnya, kalau persiapannya bagus, tidak ada masalah pertandingan ditunda atau tidak," ujar Richard Mainaky dalam acara Virtual Press Conference Pemberian Penghargaan Juara All England 2020, Kamis (11/6/2020).
Richard Mainaky secara tegas mengatakan kemenangan All England 2020 menjadi modal yang paling bagus bagi Praveen/Melati menjelang Olimipiade Tokyo.
Meskipun tren positif itu harus terhenti dan Olimpiade ditunda, Richard optimistis Praveen/Melati akan lebih siap tahun depan.
"Sebetulnya, juara All England itu satu modal yang paling bagus. Namun, saya yakin Praveen/Melati akan lebih siap tahun depan. Jadi, tidak ada masalah (Olimpiade ditunda)," ujar kakak kandung Rexy Mainaky ini.
Baca juga: Merasa Belum Stabil, Melati Ingin Perbaiki Performanya dengan Praveen
Adapun penundaan Olimpiade Tokyo tak akan mengubah program latihan ganda campuran yang telah ditentukan Richard Mainaky dan asisten pelatih, Nova Widianto.
"Saya rasa program latihan tidak akan berubah. Program latihan di pelatnas itu sistemnya jangka panjang karena semua pertandingan berkesinambungan," ucap Richard.
"Olimpiade ditunda tidak masalah. Hanya masalahnya latihan sempat terhenti selama beberapa bulan. Setelah itu, program latihan akan berjalan normal lagi," katanya.
PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia) pun sudah mulai meningkatkan intensitas latihan di pelatnas.
Meskipun demikian, Richard mengatakan anak asuhnya, termasuk Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, belum bisa 100 persen menjalani latihan normal.
Hal itu disebabkan dokter menyarankan para atlet untuk fokus menjaga kebugaran tubuh setelah beberapa bulan tak menjalani latihan intensif.
Baca juga: Kata Pelatih Ganda Campuran Indonesia soal Normalitas Baru di Pelatnas
Richard yang saat ini masih berada di Sulawesi Utara juga tetap memantau timnya dan selalu berkoordinasi dengan Nova Widianto.
"Kebetulan saya masih jauh dari Jakarta, tetapi setiap hari saya koordinasi dengan Nova. Apa yang dilakukan di pelatnas, Nova selalu update ke saya," ujarnya.
"Awal Juni ini kami fokus latihan untuk mengembalikan kebugaran fisik. Belum bisa latihan 100 persen karena dalam situasi ini, dokter menganjurkan latihan ringan untuk menjaga daya tahan tubuh," kata Richard Mainaky.
Sementara itu, dalam acara yang sama, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti menerima bonus senilai Rp 450 juta dari Bakti Olahraga Djarum Foundation.
Bonus itu didapat keduanya setelah menjuarai All England 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.