KOMPAS.com - Bukan rahasia lagi bahwa bulu tangkis menjadi cabang olahraga olahraga yang kerap memberikan medali emas bagi Indonesia di ajang Olimpiade.
Dari 1992 hingga 2016, bulu tangkis hanya gagal mempersembahkan medali emas sekali, yakni di Olimpiade London 2012.
Kala itu, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang dijagokan meraih medali emas gagal setelah terhenti di semifinal.
Keduanya kemudian membalas kegagalan tersebut dengan meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016.
Baca juga: Merasa Belum Stabil, Melati Ingin Perbaiki Performanya dengan Praveen
Kesuksesan para senior membuat pemain ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti juga bertekad untuk meneruskan tradisi emas Olimpiade.
Hal tersebut diungkapkan Praveen Jordan dalam acara Pemberian Penghargaan Juara All England 2020 yang dilakukan secara virtual pada Kamis (11/6/2020) siang WIB.
Sebagai pasangan ganda campuran nomor satu Indonesia dengan sejumlah gelar juara bergengsi, Praveen/Melati pun selalu dikaitkan sebagai penerus Tontowi/Liliyana yang bisa meraih medali emas Olimpiade.
Menanggapi hal tersebut, Praveen pun mengaku sama sekali tidak merasa terbebani.
Dia justru memandang proses menuju Olimpiade sebagai tantangan yang harus dihadapinya bersama dengan Melati.
"Saya sama sekali tidak merasa ini sebagai beban. Saya selalu bilang ke Meli (sapaan akrab Melati Daeva Oktavianti) bahwa proses menuju ke Olimpiade itu tidak mudah," ucap pemain yang akrab disapa Ucok ini.
"Kami menganggap ini bukan beban melainkan sebuah tantangan. Tontowi/Liliyana kan sudah pernah meraih medali emas, saya dan Melati pun punya keinginan untuk meneruskan tradisi itu," lanjutnya menambahkan.
Sementara itu, Olimpiade yang berlangsung tahun 2021 di Tokyo akan menjadi yang kedua kalinya bagi Praveen Jordan.
Baca juga: Keberhasilan Praveen/Melati Juarai All England 2020 Bukan Sebuah Kejutan
Sebelumnya Praveen juga tampil di Olimpiade Rio 2016 bersama dengan pasangannya kala itu, Debby Susanto.
Praveen pun sudah punya cara jitu agar tidak tegang menjelang Olimpiade Tokyo tahun depan.
"Saya sudah pernah ikut Olimpiade sebelumnya. Banyak pelajaran yang saya ambil dari pertandingan itu," tutur Praveen Jordan.
"Untuk menghadapi Olimpiade di Tokyo, saya tetap jaga fokus dan motivasi. Tetap harus mengontrol keinginan, jangan sampai berlebihan juga."
"Jaga fokus dan motivasi. Dua hal tersebut yang benar-benar harus saya lakukan," kata Praveen Jordan mengakhiri.
Sementara itu, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti sudah memastikan tempat di delapan besar Race to Tokyo.
Melansir BWF, Praveen/Melati saat ini ada di posisi keempat dengan total 77.487 poin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.