Pebulu Tangkis Independen Malaysia Siap Bersaing Masuk Tim Piala Thomas

KOMPAS.com - Para pemain independen Malaysia merespon sikap Federasi Bulu Tangkis Malaysia (Badminton Associaton of Malaysia/BAM) yang membuka kesempatan membentuk tim Piala Thomas.

Mereka sangat tertarik atas kesempatan itu dan memungkinkan bisa bersaing mendapatkan tempat untuk mewakili Malaysia.

Piala Thomas telah dijadwalkan pada 3-11 Oktober 2020 di Aarhus, Denmark.

Keputusan ini diambil oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (Badminton Worlds Federation/BWF) untuk kedua kalinya penundaan.

Pasalnya, pemerintah Denmark memperpanjang larangan adanya kegiatan dalam skala besar.

Salah satu pemain yang tertarik untuk mengambil kesempatan itu adalah Soong Jo Ven, yang berharap bahwa seleksi bisa berlaku adil kepada seluruh pemain bulu tangkis.

“Saya yakin tim Malaysia punya kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik pada final Piala Thomas tahun ini," kata Soong dilansir BolaSport.com dari badmintonplanet.com.

"Mereka (BAM) harus memilih pemain terbaik berdasarkan peringkat dunia."

“Dalam turnamen seperti Piala Thomas, kita mempunyai tujuan yang sama, yaitu membawa hasil yang terbaik bagi Malaysia,” ucap pemain ranking ke-67 dunia tersebut.

Baca juga: Hindari Penyebaran Virus, Pelatnas Bulu Tangkis Malaysia Kini Lebih Ketat

Bukan hanya Soong yang mengincar kesempatan itu, pemain Malaysia lainnya, Daren Liew juga ingin mengambil tempat yang sama mewakili negaranya.

“Dalam dua tahun terakhir, saya adalah pemain kedua terbaik tunggal di Malaysia,” ungkap pemain ranking ke-41 dunia tersebut.

“Saya bahkan bisa mengalahkan lawan yang lebih muda dan mencapai semifinal dalam ajang Spanyol Master,” tambahnya.

Memang demikian, untuk membentuk tim Piala Thomas Malaysia, Soong dan Liew tidak akan sendirian, tapi juga terdapat pemain lain yang ikut seleksi.

Beberapa nama diantaranya adalah, Cheam June Wai (peringkat ke-74), NG Tze Yong pemain (peringkat ke-134 dunia), dan Aidil Sholeh Ali Sadikin (peringkat ke-140 dunia)

Selain itu, ada Leong Jun Hao (peringkat ke-157 dunia) dan Lim Chong King (peringkat ke-160 dunia). (Muhamad Husein)