KOMPAS.com - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) akhirnya mengambil langkah terkait penyebaran virus corona dengan menagguhkan seluruh turnamen BWF World Tour hingga 12 April 2020.
Keputusan ini disampaikan melalui laman resmi BWF pada Jumat (13/3/2020).
Namun demikian, salah satu kompetisi BWF World Tour, All England Open 2020, yang saat ini masih berlangsung, akan tetap dihelat sampai selesai.
Baca juga: Sekjen PBSI Berharap Tontowi Ahmad Tak Mundur dari Pelatnas
Hingga pada hari ini, Sabtu (14/3/2020), masih ada wakil Indonesia yang berlaga dalam ajang All England Open 2020. Mereka adalah pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya dan pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Kedua pasangan tersebut akan bertanding pada babak semifinal All England, Sabtu (14/3/2020) hingga Minggu (15/3/2020) dini hari WIB.
“Sampai saat ini kami lihat pemain-pemain Indonesia yang ada di Birmingham khususnya, merasa prihatin dan waspada untuk tetap menjaga diri. Mudah-mudahan di antara tim ini semua tidak ada yang terkontaminasi Covid-19," ucap Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto.
"Sebetulnya yang agak mengkhawatirkan kemarin adalah tim junior yang baru kembali dari Italia dan Belanda. Kita lihat saja, mudah-mudahan tidak ada yang terpapar virus,” kata dia melanjutkan.
Menanggapi penyebaran Covid-19 di dalam negeri, PBSI juga telah melakukan langkah-langkah pencegahan di lingkungan Pelatnas Cipayung.
Selain mengedukasi atlet, ofisial dan karyawan, PBSI juga memberikan vitamin dan suplemen penambah daya tahan tubuh.
Baca juga: Setelah All England 2020, BWF Resmi Tangguhkan Kompetisi
PBSI juga sudah mulai melakukan pengecekan suhu tubuh terhadap siapapun yang memasuki arena Pelatnas.
“PBSI sebenarnya sudah melakukan tindakan di lingkungan Pelatnas, pada awal saat Covid-19 ini menyebar. Beberapa langkah sudah kami lakukan dengan dokter di Pelatnas. Salah satunya adalah kami membagikan masker kepada yang sakit, dan juga mambantu meningkatkan kondisi tubuh melalui vitamin dan suplemen lainnya," ujar Budiharto.
"Selain itu ada juga beberapa hal lain terkait pembelajaran kepada atlet, ofisial dan karyawan, karena mereka adalah suatu komunitas yang memungkinkan terus berinteraksi. Kami juga mengadakan screening kepada siapa saja yang masuk ke dalam lingkungan Pelatnas PBSI,” kata Budiharto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.