KOMPAS.com - Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, tampil kurang memuaskan di babak 32 besar All England Open 2020 kontra wakil Malaysia, Lee Zi Jia.
Jonatan Christie langsung kalah lewat laga dua set berdurasi 41 menit dengan skor 15-21, 13-21 dari Lee Zii Jia.
Pertandingan babak pertama All England tersebut usai digelar di Lapangan 1 Arema Brimingham, Inggris, Rabu (11/3/2020).
Jojo, sapaan akrab Jonatan Christie, terlihat tak bergairah memainkan gayanya. Sebaliknya, ritme tunggal putra Tanah Air tersebut kerap terseret dengan tempo lawan.
Baca juga: All England 2020, Jonatan Christie Kecewa dengan Penampilannya Sendiri
Pebulu tangkis 22 tahun itu juga kerap melakukan kesalahan pribadi. Dia juga acap kali gagal membalikkan smash Lee Zii Jia.
Selain itu, pengamatan Jojo juga kurang tepat. Dia sering membiarkan shuttlecock jatuh begitu saja meski sebenarnya bisa diamankan.
Penepak bulu angsa kelahiran Jakarta itu jarang teriak atau sekadar menyamangati dirinya sendiri ketika berhasil mendapat poin.
Padahal, kebiasaan teriak seusai mendapatkan poin bisa membangkitkan semangat semangat sekaligus membuat mental lawan turun.
"Dari terakhir main waktu di BATC 2020 (Badminton Asia Team Championship) saya merasa feelingnya nggak enak, nggak dapet, auranya seperti sedikit hilang," kata Jonatan Christie dikutip Badminton Indonesia.
Baca juga: All England 2020, Jonatan Christie Nodai Rekor Pertemuannya dengan Lee Zii Jia
"Sebenarnya setelah dua minggu habis pertandingan itu, saya semaksimal mungkin membalikkan aura, mood dan daya juangnya," ujar dia menambahkan.
"Karena masih benar-benar hilang, kepercayaan dirinya nggak ada," tandasnya.
Seperti diketahui, Jonatan Christie kurang "beringas" saat tampil di BATC atau Kejuaraan Bulu Tangkis Asia 2020 bulan Februari lalu.
Dia hanya menang sekali dari empat penampilannya menjadi salah satu wakil dari tim Indonesia di Kejuaraan Bulu Tangkis Asia tersebut.
"Kemarin saat latihan sebenarnya sudah cukup membaik. Cuma nggak tahu kenapa masih terbayang dan teringat lagi kejadian di BATC," kata dia.
Baca juga: All England 2020, Jonatan Christie Terhenti di Babak Pertama
"Saya juga masih bingung, kenapa gara-gara satu pertandingan itu kemarin, jadi bisa seperti ini terus," ungkapnya.
Kendati demikian, di usianya yang masih berada di masa keemasan, kebangkitan menjadi jawaban wajib.
Apalagi, Jojo menjadi satu dari 11 nama pebulu tangkis yang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya sudah berusaha keluar dari pikiran itu (kekalahan di BATC 2020), tapi masih terus kebayang, jadi ragu-ragu. Pukulan saya jadi mengambang," kata peraih medali emas Asian Games 2018 tersebut.
"Ini menjadi PR besar saya. Setelah ini saya akan bicara lagi dengan pelatih, dengan tim yang ada di Indonesia, supaya penampilan saya tidak terus-terusan seperti ini," ujar dia menegaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.