Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Kemampuan, Anders Antonsen Pilih Anthony Ginting Ketimbang Kento Momota

Kompas.com - 11/03/2020, 14:20 WIB
Angga Setiawan,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber BolaSport

KOMPAS.com - Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Anders Antonsen mengaku lebih ingin menjadi seperti Anthony Sinisuka Ginting daripada Kento Momota.

Pernyataan tersebut dilontarkan Anders Antonsen dalam tayangan The AA Show di kanal Youtube resmi miliknya.

Sebagai salah satu tunggal putra top dunia, Anders Antonsen masih memiliki kekaguman kepada dua pemain tunggal putra papan atas saat ini, yakni Anthony Sinisuka Ginting dan Kento Momota.

Rekan senegara Viktor Axelsen itu mengakui, gaya permainan Anthony dan Kento Momota mampu menyulitkan lawannya dalam mengembalikan bola.

Baca juga: Garuda Select Diminta Waspadai Permainan Kolektif Bournemouth U18

Antonsen menilai, Momota dan Anthony memiliki teknik permainan yang baik sehingga bisa mencapai papan atas tabel ranking BWF.

"Saya sangat takjub dengan pemain yang punya kualitas teknik sangat bagus," kata Antonsen.

"Saya lebih terkesan dengan pemain dengan kualitas tersebut dibandingkan yang bergantung pada kekuatan fisik."

"Ada dua pemain yang punya kemampuan yang sangat bagus, yaitu Anthony Sinisuka Ginting dan Kento Momota. Mereka adalah dua pemain yang fenomenal," tutur Antonsen lagi.

Antonsen lantas menjelaskan perbedaan kemampuan Momota dan Anthony.

Menurutnya, Anthony memiliki pergerakan yang cepat.

Baca juga: Lawan Marcus/Kevin di Ajang All England 2020 Sudah Pernah WO

"Anthony punya banyak stroke, pergerakannya juga cepat dan eksplosif," ujar Antonsen.

"Menyaksikan dia bermain sangat menakjubkan. Anthony juga punya banyak trick shot. Saya menikmati menonton permainan dia," kata Antonsen menjelaskan.

Sementara itu, menurut Antonsen, Kento Momota bagus dalam bertahan dan seimbang di semua aspek.

"Kemampuan Momota sangat bagus. Dia bertahan dengan sangat baik dan punya kemampuan pada hampir semua aspek," tutur pemain Denmark itu.

"Saya sering merasa ia tak perlu mengeluarkan semua kemampuannya dan memilih patuh pada rancangan awal permainan," kata dia lagi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com