BWF World Tour Finals, Kunci Greysia Polii Masih Eksis di Bulu Tangkis

KOMPAS.com - Pebulu tangkis ganda putri Greysia Polii mengungkapkan kuncinya menjaga kondisi tubuh hingga tetap tampil stabil. 

Greysia Polii yang memulai karier profesionalnya pada 2003, saat ini sudah berusia 34 tahun dan masih aktif bermain bersama pasangan tandingnya, Apriyani Rahayu. 

Greysia/Apriyani bahkan berhasil meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 seusai mengalahkan wakil asal China, Cheng Qingchen/Jia Yifan. 

Pada pertandingan yang berlangsung di Musashino Forest Sport Plaza, 2 Agustus 2021, Greysia/Apriyani menang dua gim langsung dengan skor 21-19 dan 21-15. 

Sebelum medali emas Olimpiade, Greysia/Apriyani mengawali tahun 2021 dengan gelar juara BWF World Tour Super 1000, Thailand Open.

Selain prestasi-prestasi di atas, performa Greysia/Apriyani pun konsisten sepanjang tahun ini. 

Greysia/Apriyani tembus perempat final Denmark Open 2021 dan Indonesia Masters 2021, serta menjadi runner up di Indonesia Open 2021.

Terbaru, Greysia/Apriyani bahkan sampai di semifinal BWF World Tour Finals 2021 meski harus mengakui keunggulan Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang). 

Keberhasilan Greysia Polii menjaga konsistensi di bulu tangkis patut diacungi jempol.

Di tengah para pebulu tangkis yang cedera dan mundur dari turnamen akibat pertandingan beruntun, Greysia masih tetap eksis. 

Seusai laga semifinal BWF World Tour Finals, Greysia Polii mengungkapkan kuncinya masih tetap stabil bermain meski sudah tak lagi muda. 

Diakui Greysia, kondisi fisiknya saat ini tak didapatnya secara instan melainkan merupakan hasil dari kedisiplinannya saat masih muda. 

"Ini mungkin hasil dari apa yang saya lakukan dulu. Saya melakukan sesuatu untuk menjadi kuat bukan sekarang," kata Greysia Polii menjawab pertanyaan Kompas.com. 

"Saya memupuknya sejak umur belasan. Saya disiplin tidur dan menjaga pola makan. Sempat naik berat badan, tetapi diturunkan lagi supata ekstra fit." 

"Terus menerus saya konsisten dan tidak terlena. Mau juara apa pun tetap menjaga kondisi. Itu sudah tertanam dalam diri saya sejak dini." 

"Kuat fisik dan mental itu hasil dari apa yang telah saya lakukan dari dulu. Sekarang saya hanya menjaganya dengan konsisten," tutur Greysia Polii. 

Hal yang dilakukan Greysia Polii bisa menjadi contoh bagi para pebulu tangkis muda Indonesia khususnya atlet putri.

Pelatih ganda putri Eng Hian sebelumnya juga pernah mengingatkan para pemain muda untuk disiplin menjadi kondisi tubuh sejak dini. 

Pernyataan itu disampaikan Eng Hian saat berbicara soal cedera ACL yang dialami salah satu pemain ganda putri, Ribka Sugiarto.

"Penjagaan tubuh itu yang paling penting dari pengobatan. Banyak pemain-pemain muda kita yang melupakan itu karena merasa masih kuat. Rata-rata yang lebih disiplin itu yang sudah senior," tutur Eng Hian saat ditemui di Bali International Convention Centre, Rabu (1/12/2021).