Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Matematika Dasar untuk Praveen/Melati

SALAH satu momen berharga yang saya miliki sebagai seorang bapak dari dua anak ialah menemani mereka mengerjakan pekerjaan rumah alias PR dari sekolah.

Di antara sejumlah mata pelajaran, soal-soal mata pelajaran Matematika merupakan yang paling menyenangkan untuk kami bahas.

Kebetulan, anak-anak masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Dalam bingkai Matematika, topik tentang "tambah-tambahan, kurang-kurangan, kali-kalian dan bagi-bagian" menjadi dasar pokok yang wajib dikuasai.

Rumus-rumus sederhana di atas rupanya menjadi hal krusial yang menurut hemat saya harus kembali diselami oleh Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti.

BWF World Tour Finals, turnamen terakhir dari tiga rangkaian kejuaraan bulu tangkis yang digelar di Pulau Bali pada periode November hingga Desember 2021 belum lagi tuntas.

Namun, trio kejuaraan tersebut sudah berakhir bagi Praveen/Melati dengan catatan buruk.

Saya masih terngiang "curhatan" kepala pelatih ganda campuran PBSI, Nova Widianto beberapa waktu lalu.

Kekalahan Praveen/Melati dari pasangan India Dhruv Kapila/Reddy N. Sikki yang berbeda 173 peringkat pada babak pertama Indonesia Masters 2021 menjadi sorotan besar bagi pemerhati badminton Tanah Air.

Sepekan berselang, duet Praveen dan Melati yang masih dianggap sebagai pasangan ganda campuran terbaik Indonesia saat ini juga hanya sampai di babak kedua kejuaraan Indonesia Open.

Terakhir, langkah mereka di BWF World Tour Finals 2021 juga mentok di fase grup.

Dua kekalahan masing-masing dari pasangan Thailand dan Hong Kong hanya sanggup dibalas dengan satu kali kemenangan saat bertemu wakil Inggris.

Hasil-hasil ini telah menutup asa PraMel untuk melangkah lebih jauh di Pulau Dewata.

Tanpa mengurangi rasa hormat dan penghargaan terhadap perjuangan yang sudah ditampilkan pasangan Indonesia tersebut, rasanya rumus-rumus sederhana Matematika bisa membantu mereka berdua untuk mencoba keluar dari lingkar permasalahan

Dari metode penjumlahan atau tambah-tambahan, rasanya perlu bagi kedua pemain untuk menambah porsi komunikasi di antara mereka.

Buruknya komunikasi di lapangan menjadi satu poin yang disampaikan Nova Widianto saat sesi jumpa pers usai kekalahan Praveen/Melati dari pasangan India di Indonesia Masters 2021.

Dalam bahasa sederhana, komunikasi ini juga menyaratkan bagaimana kerendahan hati dalam mengucapkan kata "tolong, maaf, dan terima kasih" saat game berlangsung dan selesai dimainkan.

Beranjak ke metode pengurangan atau kurang-kurangan.

Salah satu yang sering saya dapati saat melihat keduanya bermain ialah ekspresi kecewa ketika bola mati akibat kesalahan sendiri ataupun saat gagal mengembalikan pukulan lawan.

Ekspresi negatif tersebut wajib untuk dikurangi atau dieliminasi oleh Praveen/Melati.

Barangkali akan lebih baik merespons situasi kehilangan poin dengan saling memberi senyum dia ntara keduanya.

Satu hal lainnya adalah mengurangi ego masing-masing. Tak ada yang lebih hebat di antara keduanya.

Dari metode pembagian atau bagi-bagian, berbagi peran merupakan sesuatu yang layak diperhatikan.

Pada strategi teknis, berbagi peran bisa diperlihatkan ketika mereka memainkan pola rotasi atau perputaran di lapangan.

Dari hal psikologis rasanya bisa dicoba untuk memainkan peran "Bad Cop and Good Cop". Satu dari mereka bisa menjadi figur provokatif bagi lawan.

Sementara, satu lainnya yang lebih memainkan peran konstruktif untuk membangkitkan semangat dari serangan lawan.

Untuk hal ini mereka berdua bisa belajar dari Kevin Sanjaya dan Marcus Fernaldi Gideon yang menurut saya sukses memainkan peran "Bad and Good Cop" saat turun bertanding.

Terakhir adalah perkalian atau kali-kalian.

Dalam bahasa prokem saya hanya mau bilang kepada mereka berdua, "bisa KALI juara lagi!!!"

Demi kembali meraih titel juara, rasanya Praveen/Melati harus bin wajib untuk berkali-kali melipatgandakan motivasi dalam diri mereka.

Gelar juara yang terakhir mereka raih pada ajang All England 2020 harus menjadi cambuk untuk bisa kembali menghadirkan momen kebahagiaan bagi mereka berdua.

Praveen/Melati juga harus sadar untuk bisa memberi yang terbaik saat membawa nama negara.

Banyak anak-anak Indonesia yang memiliki mimpi namun belum punya privilese untuk bisa berangkat membela bendera Sang Saka Merah Putih ini di sejumlah kejuaraan luar negeri.

Tanggung jawab dan beban membela Indonesia bagi Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti harus diubah menjadi bahan bakar ekstra dalam bertanding.

Sekali lagi, hanya untuk mengingatkan bahwa tak banyak orang bisa seberuntung mereka dalam hal bertanding membela Indonesia di sejumlah kejuaraan.

Apapun persoalan yang akan dihadapi, saya kok masih percaya dan yakin bahwa Praveen dan Melati akan bisa bangkit dari keterpurukan pada 2021 ini.

Tanpa bermaksud mencari kesalahan, rasanya pengurus, tim pelatih dan juga konselor di PBSI juga punya tanggung jawab untuk bisa menjadikan Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti lebih baik lagi.

BWF World Championship 2021 yang merupakan kejuaraan dunia yang akan dilaksanakan pada tanggal 12 hingga 19 Desember 2021 di Huelva, Spanyol akan menjadi laga terdekat yang akan diikuti Praveen dan Melati.

Sembari meningkatkan faktor teknis rasanya sesi-sesi konseling dan kemauan untuk membuka diri harus segera dikerjakan oleh Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti.

Bagi keduanya ada baiknya untuk tidak berpikir berpisah jalan. Dan jangan sampai luntur semangat apalagi menyerah.

Apa yang sudah dipersatukan oleh Merah Putih, jangan sampai diceraikan oleh ego individualistis.

Semoga Praveen dan Melati segera bangkit!

#RinganJari

https://www.kompas.com/badminton/read/2021/12/04/10083378/matematika-dasar-untuk-praveen-melati

Terkini Lainnya

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Hasil Man United Vs Sheffield United 4-2: Roket Fernandes, Setan Merah Menang

Liga Inggris
Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Hasil Everton Vs Liverpool, The Reds Tumbang, Gagal Dekati Arsenal

Liga Inggris
Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Link Live Streaming Everton Vs Liverpool, Kickoff Pukul 02.00 WIB

Liga Inggris
Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Pengamat Korsel Bahas Beban Besar Timnas Korea Jelang Hadapi Indonesia

Timnas Indonesia
Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sirkuit Mandalika Sudah Terpesan 200 Hari untuk Even Otomotif

Sports
Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Hasil Persik Vs PSS 4-4, Diwarnai Hattrick Tendangan Penalti

Liga Indonesia
'Bocoran' Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

"Bocoran" Grup WhatsApp Timnas U23 soal Kembalinya Nathan

Timnas Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Maung Cari Cara Bongkar Pertahanan Pesut Etam yang Minim Kebobolan

Persib Bandung Vs Borneo FC, Maung Cari Cara Bongkar Pertahanan Pesut Etam yang Minim Kebobolan

Liga Indonesia
Persib Bandung Vs Borneo FC, Disebut-sebut Layaknya Derby

Persib Bandung Vs Borneo FC, Disebut-sebut Layaknya Derby

Liga Indonesia
Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Pernyataan Ini Bukti STY Tidak Setengah Hati Lawan Korsel

Timnas Indonesia
Pelatih Korea Selatan Ungkap Kekuatan Timnas U23 Indonesia

Pelatih Korea Selatan Ungkap Kekuatan Timnas U23 Indonesia

Timnas Indonesia
Mantan Wasit Liga 1 Pimpin Laga Indonesia Vs Korsel

Mantan Wasit Liga 1 Pimpin Laga Indonesia Vs Korsel

Timnas Indonesia
Isi Hati Shin Tae-yong Jelang Menghadapi Negara Kelahirannya

Isi Hati Shin Tae-yong Jelang Menghadapi Negara Kelahirannya

Timnas Indonesia
Daftar Tim dan Jadwal Pertandingan PLN Mobile Proliga 2024

Daftar Tim dan Jadwal Pertandingan PLN Mobile Proliga 2024

Sports
Indonesia Vs Korea Selatan, STY Sebetulnya Ingin Melawan Jepang

Indonesia Vs Korea Selatan, STY Sebetulnya Ingin Melawan Jepang

Timnas Indonesia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke