Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dari Akademi Militer, Awal Kebangkitan Kompetisi Bulu Tangkis Nasional.

KOMPAS.COM - Kejuaraaan bulu tangkis berskala nasional mulai bangkit setelah bergulirnya YUZU Isotonic Akmil Open 2021 sejak 28 Oktober 2021 lalu. 

Turnamen yang digelar di GOR Djarum dan GOR Suroto Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah ini menjadi titik balik perputaran ekosistem bulu tangkis di Tanah Air.

Turnamen dan kejuaraan bulu tangkis harus vakum karena imbas dari pandemi Covid-19. Hal ini menimbulkan berbagai persoalan. Dari sisi klub misalnya.

Proses pembentukan atlet yang kelak mengharumkan nama bangsa menjadi tertunda hingga program regenerasi tersendat.

Hal tersebut dialami oleh Pupuk Kaltim Badminton Club, asal Bontang, Kalimantan Timur.

“Tidak adanya kejuaraan membuat kami kehilangan momentum dalam memupuk mentalitas atlet ketika bertanding di atas lapangan. Untuk itu, kami berterima kasih kepada YUZU Isotonic dan Djarum Foundation, karena kejuaraan ini memang benar-benar melepaskan dahaga kami yang sudah sejak lama menunggu kejuaraan berskala nasional demi menjaga daya juang para atlet agar tidak hilang,” ucap pelatih Pupuk Kaltim Badminton Club, Bagas Mahardika. 

Tak menyia-nyiakan bergulirnya kejuaraan yang dinantikan sejak 1,5 tahun terakhir, Bagas menerjunkan empat atletnya untuk berlaga di beberapa kategori yakni Ganda Remaja Putra U-17, Tunggal Remaja Putra U-17, Ganda Remaja Campuran U-17, dan Tunggal Taruna Putri U-19. 

Antusiasme terhadap kejuaraan yang digelar di dua gedung olahraga di Magelang ini, juga dirasakan para pemain klub PB Jaya Raya Jakarta.

Sebanyak 28 atlet yang bertanding di Magelang, akhirnya dapat merasakan kembali atmosfer kompetisi yang sempat menghilang karena pandemi.

"Pertandingan seperti ini bisa membangkitkan semangat anak-anak lagi. Kejuaraan ini juga meriah, bagus, tertata rapih, dan prokes (protokol kesehatannya) ketat. Yang paling penting, mereka ikut kompetisi agar latihannya tidak sia-sia," jelas pelatih PB Jaya Raya, Maulana Chrissandi.

Lebih lanjut Maulana mengungkapkan, klub tempatnya bernaung sempat ditutup pada masa awal pandemi. 

Sekitar setengah tahun PB Jaya Raya meniadakan kegiatan latihan hingga pembuka tahun 2021. Para atlet yang berlatih di klub juara Olimpiade Tokyo 2020 Greysia Polii dan Apriyani Rahayu ini, dipulangkan ke rumah masing-masing.

“Baru pada awal tahun ini kita kembali latihan, dengan porsi dua kali lipat dari biasanya," tutur Maulana. 

Sementara, legenda bulu tangkis Indonesia yang besar di klub PB Djarum, Sigit Budiarto mengemukakan, terbukti mampu mengobati rasa rindu para atlet terhadap pertandingan bulu tangkis.

Jumlah peserta yang mencapai ribuan atlet dari berbagai kota di Tanah Air, menurutnya, menjadi indikator awal kebangkitan kompetisi bulu tangkis nasional.

"Menurut saya, kejuaraan ini cukup menarik. Gairahnya kembali timbul setelah dua tahun tidak ada kejuaraan atau turnamen resmi," tanggapnya.

"Dan semangat mereka sangat luar biasa sekali, terlihat dari jumlah peserta saja hampir 1.500 peserta. Hal tersebut menandakan bahwa kejuaraan ini bagi mereka sangat penting dan mengobati rasa rindu bertanding," papar Sigit, yang telah berhasil sebanyak tiga kali berturut-turut mengantarkan Indonesia meraih Piala Thomas pada tahun 1998, 2000 dan 2002.

Selain dari sisi klub dan atlet, gelaran ini juga menjadi angin segar bagi para perangkat pertandingan, khususnya referee dan wasit.

Pasalnya, tak kalah pelik dengan kondisi atlet yang kekurangan turnamen untuk asah kemampuan, para pengatur dan pengadil pertandingan ini pun minim jam terbang selama pandemi.

Siswanto selaku Sub Bidang Referee dan Perwasitan Pengprov PBSI Jateng menuturkan, selain minimnya jam terbang, masalah besar lainnya ialah jumlah referee dan wasit yang menurun selama pandemi karena pensiun karena umur.

“Dengan adanya penurunan jumlah referee dan wasit ini, jelas berpengaruh ketika nantinya mulai banyak turnamen. Sebagai contoh, di YUZU Isotonic Akmil Open 2021 ini saja, kebutuhan wasit sekitar 40 orang, sementara wasit kami yang tersedia 30 orang sehingga kami meminta bantuan wasit nasional dari Yogyakarta, dan Jawa Timur,” ungkap Siswanto.

Menyiasati kurangnya ketersediaan referee dan wasit ini, Pengprov PBSI Jateng menjadikan turnamen ini sebagai ajang ujian terhadap wasit-wasit muda dari berbagai kota dan kabupaten di Jateng.

"Kejuaraan ini sekaligus menjadi ajang untuk melatih para wasit muda dari tingkat kabupaten dan kota. Ada 15 wasit baru yang kami tugaskan. Untuk itu kami berharap penyelenggaraan kejuaraan ini bisa berjalan dengan lancar tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, supaya ke depan kita bisa menyelenggarakan turnamen atau kejuaraan lainnya sehingga wasit juga memiliki jam terbang yang memadai,” tandas Siswanto.

Protokol kesehatan menjadi aspek penting dalam bergulirnya YUZU Isotonic Akmil Open 2021. Demi menghindari kerumunan, seluruh pertandingan dalam kejuaraan ini digelar tanpa penonton.

Meski demikian, penyelenggara menyadari antara atlet dan penonton memiliki keterikatan kuat. Penonton, yang didominasi para orangtua, pelatih, serta para pecinta bulutangkis nasional, adalah sumber energi bagi si atlet. 

“Kejuaraan ini mengadopsi prokes ketat sehingga tidak ada penonton di GOR. Sehingga para pecinta bulu tangkis, bukan hanya di Indonesia tapi di dunia, dapat menyaksikan banyak pertandingan menarik di YUZU Isotonic Akmil Open 2021 di YouTube PB Djarum. Kami telah menayangkannya sejak hari pertama kejuaraan ini pada minggu lalu, dimana setiap harinya ada puluhan pertandingan yang disiarkan secara langsung dari lima lapangan di GOR Djarum Magelang," jelas Ketua Panitia Pelaksana YUZU Isotonic Akmil Open 2021 Lius Pongoh.

https://www.kompas.com/badminton/read/2021/11/01/19112228/dari-akademi-militer-awal-kebangkitan-kompetisi-bulu-tangkis-nasional

Terkini Lainnya

Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Indonesia akan Tampil di Kejuaraan Atletik Asia U20 di Dubai

Sports
Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Atlet Selancar Rio Waida Bidik Medali Olimpiade Paris 2024

Sports
Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Tim Thomas dan Uber Latihan Perdana, Shuttlecock Jadi Kendala

Badminton
Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Prediksi Persib Vs Borneo FC, Jadi Duel Tim Pelapis?

Liga Indonesia
Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Komitmen Perpanjang Kontrak STY, Erick Thohir Bicara Generasi Emas Indonesia

Timnas Indonesia
Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Rizky Ridho Merasa Beruntung Timnas Indonesia Dilatih Shin Tae-yong

Timnas Indonesia
Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Aji Santoso Bicara Piala Asia U23 2024: Indonesia Hati-hati Anti Klimaks

Timnas Indonesia
Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Prediksi 3 Pemerhati Sepak Bola Indonesia Vs Korea Selatan, Asa Menang Itu Ada

Timnas Indonesia
Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Komitmen Ketum PSSI untuk Perpanjang Kontak Shin Tae-yong hingga 2027

Timnas Indonesia
Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Jadwal Indonesia di Thomas dan Uber Cup 2024, Mulai Sabtu 27 April

Badminton
Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Indonesia Vs Korea Selatan, Garuda Muda Tak Dianggap Underdog

Timnas Indonesia
Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Xavi Putuskan Bertahan di Barcelona hingga Juni 2025

Liga Spanyol
Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liverpool Tumbang di Tangan Everton, Van Dijk Bicara Perebutan Gelar

Liga Inggris
Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Man United Vs Sheffield United: Bruno Berjaya, Kemenangan MU Hal Utama

Liga Inggris
Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Thomas dan Uber Cup 2024: Momen Penguatan Semangat Jelang Olimpiade

Badminton
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke