KOMPAS.com - Aksi dari dua pebulu tangkis Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Hendra Setiawan, mendapat sorotan lebih dari asosiasi bulu tangkis internasional (BWF).
BWF menobatkan Kevin Sanjaya dan Hendra Setiawan sebagai 'Master of Deception' atau ahli dalam gerakan tipuan.
Gelar tersebut berdasarkan penampilan dari masing-masing pebulu tangkis.
Kevin Sanjaya yang terkenal tengil di lapangan nyatanya mendapat apresiasi dari BWF dengan gelar Master of Deception tersebut.
Dalam penobatan itu, BWF mengunggah sebuah "bukti" video yang berisi kompilasi gerakan Kevin maupun Hendra Setiawan yang lihai menipu lawan.
Adapun gerakan tipuan yang diperagakan kedua pebulu tangkis mampu membuat lawan termangu melihat shuttlecock.
Misalnya yang terjadi dalam semifinal Malaysia Open 2017 kategori ganda putra.
Kala itu, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon bertemu dengan wakil Jepang, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda.
Kevin dengan mudah meletakkan shuttlecock ke posisi yang tidak bisa diprediksi oleh lawan.
Begitu juga yang dialami oleh Hendra Setiawan ketika menghadapi pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen pada final BWF World Championship 2013.
Hendra Setiawan yang sudah berpasangan dengan Mohammad Ahsan menangkis shuttlecock ke area kosong.
Tak satupun dari pasangan Mathias Boe/Carsten Mogensen bisa mengejar shuttlecock pukulan Hendra.
Lawan hanya mampu melihat bola ke area mereka dan memberikan poin untuk Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Sayang seribu sayang, hingga akhir tahun 2020 nanti, pencinta bulu tangkis tak bisa melihat aksi-aksi dari Hendra maupun Kevin.
Sebab, PBSI tak mengagendakan pebulu tangkis nasional tampil di ajang bergengsi.
Kali terakhir atlet bulu tangkis Tanah Air kali terakhir beraksi yakni pada All England 2020.
https://www.kompas.com/badminton/read/2020/11/17/17000098/bwf-nobatkan-kevin-sanjaya-dan-hendra-setiawan-jago-tipu-tipu-