Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Rest Area di Jalur Tol Lampung - Kayu Agung, Bisa Tampung 3.378 Kendaraan

Kompas.com - 01/05/2022, 13:04 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com- Jalan Tol Trans Sumatra menjadi primadona baru para pemudik, terutama jalur Lampung via gerbang Tol Kotabaru dan jalur Palembang via gerbang tol Kayu Agung Utama.

Executive Vice President Divisi Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol PT Hutama Karya, Dwi Aryono Bayuaji, dalam keterangan tertulis, mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan fasilitas 21 rest area dari Lampung hingga Kayu Agung bagi pemudik.

Sebanyak 21 rest area tersebut mampu menampung parkir sebanyak 2.370 kendaraan golongan I dan 1.008 kendaraan non golongan I.

Dwi juga berpesan agar pemudik memperhatikan kondisi fisik kendaraan, bahan bakar dan saldo uang elektronik.

Baca juga: Kemenkes kepada Pemudik: Jika Mengantuk, Jangan Minum Kopi atau Penambah Stamina

 

"Bekal makanan dan minuman juga penting untuk mengantisipasi kemacetan panjang yang membuat pemudik harus tertahan cukup lama di kendaraan," ucap Dwi, Minggu (1/5/2022).

Jalan Tol Trans Sumatra mulai dibangun pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Fasilitas ini sudah rampung sebanyak 10 ruas dan beroperasi sepanjang 692 km ditambah dua ruas yang beroperasi khusus sepanjang 48,6 km.

Terdiri dari ruas Bakauheni - Terbanggi Besar sepanjang 140 km, ruas Terbanggi Besar - Kayu Agung sepanjang 189 km, Kayu Agung - Palembang - Betung 38 km, Belawan - Medan - Tanjung Morawa 43 km, Medan - Binjai - Stabat 30 km, Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi 62 km, Palembang - Indralaya 22 km, Sigli - Banda Aceh Seksi 2, 3 dan 4 sepanjang 36 km dan ruas Pekanbaru - Dumai sepanjang 132 km.

Sementara itu ruas tambahan yakni Pekanbaru - Pangkalan seksi Pekanbaru - Bangkinang sepanjang 31 km, dan ruas Lubuk Linggau - Curup - Bengkulu seksi Bengkulu - Taba Penanjung sepanjang 17,6 km. Dua ruas tersebut khusus untuk kendaraan kecil atau golongan I.

Pemerintah menargetkan pembangunan JTTS secara keseluruhan akan membentang dari Lampung hingga Aceh sepanjang 2.987 Km. Jalur ini terdiri dari koridor utama sepanjang 2.069 km dan koridor pendukung atau disebut sirip, yang ditargetkan akan beroperasi sepenuhnya tahun 2024 mendatang.

Pemudik diimbau santun berlalu lintas

Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengimbau para pemudik agar senantiasa mengedepankan kesantunan dalam berlalu lintas serta mengutamakan keselamatan diri sendiri dan orang lain.

"Niat utama mudik adalah untuk berhariraya bersama keluarga di kampung halaman. Untuk itu, semua pemudik hendaknya berusaha menjaga keselamatan dan kesehatan selama perjalanan mudik," imbau Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr Abdul Mu'ti MEd dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu (1/5/2022).

Pria yang menyandang gelar guru besar dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta tersebut mengungkapkan, para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi baik mobil atau sepeda motor seharusnya memastikan kendaraan layak jalan.

"Sudah seharusnya semua pengguna jalan, khususnya pemudik, mematuhi peraturan lalu lintas, termasuk batas kecepatan," ungkapnya.

Baca juga: H-1 Lebaran, Pelabuhan Bakauheni Lampung Didominasi Pemudik Jarak Dekat

Imbauan tersebut disampaikan mengingat pemudik tahun ini begitu besar jumlahnya setelah dua tahun sebelumnya ada larangan mudik akibat pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, antusias pemudik tidak hanya terlihat dari kepadatan arus lalu lintas di wilayah Jawa, tetapi juga ke arah Pulau Sumatera. Hal itu ditandai dengan pesatnya peningkatan kendaraan yang melalui Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Meski ada peningkatan pengendara, JTTS memang relatif tidak padat dibandingkan jalan tol di wilayah Jawa. Namun, jangan sampai hal tersebut membuat pemudik terlena dan mengabaikan rambu atau batas kecepatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com