Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Punya Potensi Tambang Emas-Tembaga Kelas Dunia di Onto, NTB

Kompas.com - 23/04/2022, 04:49 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia memiliki potensi tambang emas dan tembaga baru kelas dunia yang berlokasi di Onto, Kecamatan Hu'u, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.

Potensi tersebut terungkap berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebuah perusahaan tambang PT Sumbawa Timur Mining.

Dalam konferensi pers yang diigelar secara virtual pada Kamis (21/4/2022), Presiden Direktur PT Sumbawa Timur Mining (STM) Bede Evans menjelaskan, potensi sumber-emas Onto di Nusa Tenggara Barat itu sebesar 1,1 miliar ton, terdiri dari tembaga, emas, sumber daya mineral Tereka dan lainnya.

Perkiraan potensi sumber daya mineral itu mengalami peningkatan 20 persen atau 0,4 miliar ton dari hasil penelitian yang diumumkan pada Desember 2019.

Baca juga: Sumbawa Timur Mining Umumkan Perluasan Potensi Tembaga Emas Onto

Disebutkan bahwa potensi sumber daya mineral Onto itu merupakan bagian dari proyek Hu'u milik STM, pemegang kontrak karya generasi ke-7 yang ditandatangani pemerintah Indonesia pada 19 Februari 1998. Sementara pemegang saham STM mayoritas dimiliki oleh Vale S.A melalui Esatern Star Resources Pty Ltd sebanyak 80 persen dan PT Antam Tbk 20 persen.

"Perkiraan potensi sumber daya mineral terbaru ini memperkuat keyakinan kami bahwa sumber daya mineral Onto memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi sebuah operasi pertambangan tembaga kelas dunia," jela Evans.

Evans menjelaskan, perkiraan potensi sumber daya mineral ini merupakan hasil dari pengeboran 74 lubang dengan total kedalaman 74.130 meter. Rencananya, pengeboran dilanjutkan pada 2022 untuk mendukung studi lebih lanjut guna menentukan ukuran, luas dan karakteristik potensi sumber daya mineral Onto.

Selain itu, pengeboran lanjutan ini juga untuk memberikan data lebih lengkap untuk digunakan dalam berbagai studi teknik Proyek Hu'u.

Hingga saat ini, secara total, STM telah menyelesaikan 108 lubang bor (total kedalaman 115.591 meter) di dalam embali KK (di Onto dan prospek lain) sejak eksplorasi dimulai pada tahun 2010

Ketika ditanya Kompas.com soal potensi pendapatan yang dihasilkan STM serta kontribusi kepada pemerintah Indonesia, Evans mengatakan sampai saat ini belum bisa dipastikan.

"Saat ini kami melakukan berbagai studi engineering, sepertinya belum bisa kami proyeksikan tentang pendapatan. Karena masih terlalu jauh. Produksi baru dimulai pada 2023-2025," kata Evans.

Baca juga: 6 Perbedaan Emas Antam dan Emas UBS

Evans mengatakan, meski merasa gembira dengan potensi sumber daya mineral ini, namun pihaknya masih memiliki pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, seperti mempelajari berbagai faktor teknis, lingkungan, sosial dan finansial yang merupakan bagian dari studi kelayakan yang saat ini sedang dikerjakan.

"Utamanya, kami berharap bahwa tahapan studi kelayakan yang sedang dilakukan akan menentukan operasi penambangan yang layak secara teknis dan ekonomis, serta STM dapat mengembangkannya lebih lanjut," kata Evans.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com