Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Goreng Mahal, Penjual Gorengan Takut Naikkan Harga

Kompas.com - 17/04/2022, 07:00 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Banyak pedagang makanan berskala kecil sedang dilanda dilema akibat melambungnya harga minyak goreng di pasaran.

Di satu sisi, mereka ingin menaikkan harga jual karena meningkatnya biaya produksi akibat tingginya harga bahan baku, termasuk minyak goreng.

Di sisi lain, mereka takut kehilangan pembeli dan kalah saing dengan pedagang lain yang tidak atau belum menaikkan harga jual.

Kondisi tersebut juga yang dirasakan Santi, seorang pedagang gorengan di Kelurahan Citrodiwangsan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Kamis (14/4/2022), Santi mengatakan, melambungnya harga minyak goreng membuatnya dilema, antara menaikkan harga dagangannya atau tidak.

Baca juga: BLT Minyak Goreng Rp 300.000 Akan Mulai Disalurkan Pekan Depan

Santi menjelaskan, sampai saat ini penjual gorengan lain masih bertahan dengan harga lama, sehingga dia takut bila harus menaikkan harga jual dagangannya.

"Kalau mau bertahan harga lama tidak menutup modal. Kalau mau dinaikkan, itu (penjual gorengan) yang lain masih tetap harganya, jadi bingung," kata Santi.

Begitu juga yang dirasakan Indana, penjual nasi di Pasar Baru Lumajang. Sama seperti Santi, dia juga mengalami kesulitan akibat kenaikan harga minyak goreng.

Indana mengatakan, keuntungannya dari berjualan semakin menipis akibat kenaikan harga minyak goreng.

Indana mengaku rela mengendarai sepeda motor sambil membawa dua jeriken untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.

Baca juga: BLT Minyak Goreng Siap Disalurkan Mulai Pekan Depan, Ini Penerimanya

"Tidak apa-apa ribet juga daripada beli di pasar (harga minyak goreng) dua kali lipat (lebih mahal dibandingkan) di sini (operasi pasar)," ungkapnya.

Banyak warga memang rela antre di kegiatan operasi pasar demi mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.

Seperti yang terlihat di operasi pasar yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang di GOR Wira Bhakti Lumajang, Kamis (14/4/2022).

Operasi pasar itu dipenuhi oleh penjual gorengan dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) lainnya.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lumajang, Suharwoko mengatakan, 7.200 liter minyak goreng curah disiapkan untuk memenuhi kebutuhan para pelaku usaha dengan banderol sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yakni Rp 14.000 per liter.

Baca juga: 3 Cara Cek Penerima BLT Minyak Goreng Rp 100 Ribu per Bulan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com