Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Arti Klitih dan Bagaimana Asal-usulnya? Meresahkan Warga Yogyakarta

Kompas.com - 09/04/2022, 17:45 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Istilah klitih kembali terdengar di tengah masyarakat Indonesia, setelah seorang remaja menjadi korbannya di daerah Gedongkuning, Kota Yogyakarta, Minggu (13/4/2022).

Remaja bernama Dafa Adzin Albasith (18) tewas diduga dianiaya sekelompok orang sekitar pukul 02.00 WIB.

Menurut keterangan polisi, korban bersama teman-temannya saat itu sedang mencari makan sahur, kemudian terlibat tawuran dengan sekelompok orang dipicu saling ejek.

"Untuk kasus kejahatan jalanan kasuistis kemarin lebih tepatnya tawuran karena ada proses ketersinggungan ejek-ejekan dari dua kelompok," ungkap Dirreskrimum Polda DIY Kombes Ade Ary Syam Indradi, dikutip dari Kompas.com, Selasa (5/4/2022).

Korban tewas diketahui merupakan siswa kelas XI di SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta dan merupakan anak seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kebumen, Jawa Tengah.

Meskipun identik dengan tindakan kriminal, makna asli klitih berbanding terbalik dari penafsirannya saat ini.

Apa itu klitih? Berikut makna asli dan asal-usulnya.

Apa arti klitih?

Baca juga: Menyoal Aksi Klitih dan Dilema Penegakan Hukum...

Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sujito menuturkan, makna asli istilah klitih adalah kegiatan keluar rumah di malam hari untuk menghilangkan kepenatan.

“Klitih dulu sebetulnya hanya aktivitas orang keluar malam mencari kegiatan untuk mengatasi kepenatan,” terangnya saat dihubungi Kompas.com (5/4/2022).

Senada, sosiolog UGM Sunyoto Usman juga menyatakan bahwa makna klitih adalah mengisi waktu luang. Tak ada konotasi negatif pada makna asli klitih.

“Dulu klitih hanya bermakna mengisi waktu luang, seperti tanda kutip tidak ada pekerjaan kemudian nglitih,” terangnya.

Dikutip dari Kompas.com (29/12/2021), asal kata klitih adalah bentuk kata ulang yaitu klithah-klithih yang bermakna jalan bolak-balik agak kebingungan. Hal itu merujuk pada Kamus Bahasa Jawa SA Mangunsuwito, seperti diberitakan di Harian Kompas (18/12/2016).

Pakar bahasa Jawa sekaligus Guru Besar Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Pranowo menjelaskan, klithah-klithih masuk kategori dwilingga salin suara, atau kata ulang berubah bunyi.

Contoh kata serupa dalam bahasa Indonesia, seperti pontang-panting dan mondar-mandir. Serupa, Pranowo mengartikan klithah-klithih sebagai keluyuran yang tak jelas arah.

”Dulu, kata klithah-klithih sama sekali tidak ada unsur negatif, tapi sekarang dipakai untuk menunjuk aksi-aksi kekerasan dan kriminalitas. Katanya pun hanya dipakai sebagian, menjadi klithih atau nglithih yang maknanya cenderung negatif,” kata Pranowo, dikutip dari Kompas.com.

Makna klitih bergeser

Baca juga: Apa Itu Klitih di Yogyakarta? Berikut Asal-usulnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com