KOMPAS.com - Penggumpalan darah di otak adalah masalah kesehatan yang bisa menyebabkan penyakit stroke bahkan dapat berakibat lebih fatal jika terlambat mendapat penanganan yang tepat.
Oleh sebab itu, setiap orang perlu mengetahui gejala penggumpalan darah di otak dan cara mendeteksinya.
Penggumpalan darah di otak bisa terjadi karena adanya sumbatan darah yang tidak mengalir lancar ke otak.
Dilansir dari Narayana Health melalui KOMPAS.com, darah di dalam tubuh mengandung unsur penting, seperti sel, nutrisi, gas, dan protein.
Jika alirannya tersumbat, darah akan menggumpal dan membentuk trombus (darah beku yang rawan menyumbat pembuluh darah).
Baca juga: Deretan Gejala Long Covid Pada Anak yang Sering Ditemukan, Apa Saja?
Tak hanya itu, darah beku juga bisa pecah dan membentuk kepingan darah beku (embolus) yang rentan menyumbat cabang pembuluh darah.
Jika penggumpalan darah di otak cukup besar, pasokan darah yang mengarah ke organ vital bisa terhambat dan memicu stroke. Bila tidak segera ditangani, jaringan otak pun dapat rusak.
Dilansir dari Radiology Info melalui KOMPAS.com, penggumpalan darah tidak hanya bisa terjadi di otak. Kondisi sejenis juga bisa muncul di kaki dan lengan, jantung, paru-paru, dan perut.
Sementara itu, dampak penggumpalan darah pada tubuh bergantung pada lokasi dan tingkat keparahannya.
Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Rabu (16/3/2022), penderita penggumpalan darah di otak bisa mengalami berbagai gejala stroke, seperti:
Baca juga: Kenali Gejala Omicron Pada Orang yang Sudah Vaksin Lengkap Covid-19
Pandangan kabur atau tiba-tiba gelap bisa jadi gejala awal penggumpalan darah di otak. Bagian mata yang mengalami gangguan penglihatan bisa salah satu atau kedua mata.
Penggumpalan darah di otak juga bisa menyebabkan gangguan bicara. Penderita bisa tiba-tiba susah bicara atau berkomunikasi.
Pembekuan darah yang menyumbat aliran darah di otak juga bisa menghambat kemampuan seseorang dalam menelan makanan dan minuman. Akibatnya, orang itu menjadi mudah tersedak.
Sakit kepala parah yang terjadi mendadak atau secara tiba-tiba tanpa sebab jelas juga perlu diwaspadai, terutama jika diikuti gejala lain seperti pusing, mual, dan kejang.
Efek penggumpalan darah di otak yang parah bisa menyebabkan kelumpuhan, terutama di salah satu bagian tubuh.
Baca juga: Gejala Omicron Siluman dan Orang yang Rentan Terinfeksi