Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Perempuan Lebih Berisiko Terkena Hipertensi Dibanding Laki-laki

Kompas.com - 20/02/2022, 12:36 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Perempuan cenderung lebih berisiko mengalami hipertensi dibanding laki-laki, seiring dengan bertambahnya usia.

Namun tidak hanya faktor usia, ada beberapa penyebab lainnya tekanan darah tinggi atau hipertensi lebih berisiko menyerang perempuan.

Hal tersebut disampaikan Anggota Pokja Panduan Konsensus InaSH dr Siska Suridanda Dany, Sp.JP, FIHA, dalam konferensi pers virtual Apakah Tatalaksana Hipertensi di Masa Covid-19 Ada Perbedaan?

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan tahun 2018, ditemukan pada populasi dewasa berusia di atas 18 tahun, perempuan lebih banyak mengalami hipertensi yaitu sebanyak 36,9 persen. Sedangkan laki-laki yang mengalami hipertensi sebanyak 31,3 persen.

"Walaupun secara keseluruhan perempuan proporsinya lebih tinggi menderita hipertensi, tapi kalau berdasarkan kelompok umur, pada kelompok dewasa muda laki-laki kelihatan lebih tinggi (mengalami hipertensi)," ujar Siska, Jumat (18/2/2022).

"Namun seiring dengan pertambahan usia, perempuan akhirnya membalap laki-laki dan secara keseluruhan menjadi lebih tinggi angkanya," lanjutnya.

Baca juga: Tekanan Darah Naik saat di Rumah Sakit, Apakah Hipertensi? Ini Kata Dokter

Lantas, apa yang menyebabkan perempuan lebih banyak mengalami hipertensi dibandingkan laki-laki? Dijelaskan dr Siska, hipertensi pada perempuan memiliki keunikan berkaitan dengan berbagai perubahan hormonal di sepanjang hidupnya.

Hal ini lah yang menjadi faktor risiko tersendiri untuk terjadinya hipertensi pada perempuan. "Jadi siklus hidup perempuan berubah terus sehingga ini merupakan faktor risiko yang spesifik untuk perempuan mengalami hipertensi," imbuh dr Siska.

Dia menambahkan, bahwa hipertensi juga bisa terjadi pada anak dan remaja atau disebut hipertensi sekunder.

Kondisi ini disebabkan karena gangguan organ atau kerusakan pada organ lain yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah. Seiring dengan peningkatan usia, kata dia, maka risiko terjadinya komplikasi akibat naiknya tekanan darah pun meningkat.

“Saat memasuki fase menopause adalah fase krusial untuk perempuan di mana terjadinya perubahan hormonal yang cukup drastis, dan umumnya meningkatkan tekanan darah (hipertensi)," papar dr Siska menjelaskan penyebab perempuan lebih berisiko mengalami hipertensi.

Hipertensi pada perempuan usia dewasa muda

Sementara untuk hipertensi pada perempuan usia dewasa muda, erat kaitannya dengan penggunaan obat kontrasepsi hormonal.

Hal ini akhirnya dapat meningkatkan risiko meningkatnya tekanan darah perempuan.

"Pada perempuan yang awalnya tidak memiliki hipertensi angkanya rendah antara 2 sampai 5 persen, tapi kalau perempuan yang sudah ada hipertensi dan mengonsumsi obat kontrasepsi hormonal angkanya meningkat sampai 16 persen," ucapnya.

Perlu diketahui, tekanan darah tinggi pada kelompok usia ini tidak semata-mata disebabkan karena konsumsi obat kontrasepsi hormonal, tetapi dapat dipengaruhi kebiasaan merokok, usia, serta obesitas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com