Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Ini Mengaku Diperkosa di Metaverse Buatan Meta

Kompas.com - 06/02/2022, 17:00 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Nina Jane Patel (43), seorang perempuan asal London, Inggris, mengaku mengalami pemerkosaan di Metaverse, dunia virtual baru buatan Meta (sebelumnya disebut Facebook).

Seperti diketahui, Metaverse adalah dunia virtual yang memungkinkan seseorang direpresentasikan oleh avatar, dan dapat saling berinteraksi dalam ruang tiga dimensi (3D).

Jane mengaku dalam unggahannya di blog bahwa dia telah mengalami kekerasan seksual secara verbal, bahkan diperkosa secara virtual saat berada di Horizon Venues.

Horizon Venues adalah metaverse buatan Meta yang kini masih dalam tahap pengembangan. Metaverse ini dapat diakses melalui perangkat Virtual Reality (VR) Oculus Quest yang juga buatan Meta.

Horizon venues biasanya diakses untuk menikmati konser, olahraga, acara komedi, dan kegiatan lainnya secara virtual.

Baca juga: Simak 5 Pekerjaan Impian yang Paling Dibutuhkan Metaverse

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Kamis (3/2/2022), Jane mengatakan, dia mengalami pelecehan secara verbal dan seksual oleh tiga hingga empat pria saat baru bergabung ke metaverse tersebut.

"Enam puluh detik setelah bergabung, saya dilecehkan secara verbal dan seksual oleh 3 sampai 4 avatar pria, dengan suara laki-laki," tulis Jane Patel dalam unggahan di platform medium.

"Pada dasarnya, secara virtual memperkosa avatar saya dan mengambil foto," imbuhnya.

Jane mengungkapkan, saat dia mencoba melarikan diri, avatar pria itu justru melontarkan kalimat "jangan berpura-pura kamu tidak menyukainya".

Jane melanjutkan, reaksinya saat mengalami kejadian tidak mengenakkan tersebut di dunia virtual dan nyata tetap sama, yakni tidak bisa berbuat apa-apa karena peristiwa itu terjadi sangat cepat.

Baca juga: Mark Zuckerberg Ingin Wujudkan Metaverse, Dunia Virtual Baru di Masa Depan

Meski terjadi di dunia virtual, Jane mengatakan, pengalamannya di Horizon Venues itu sebagai "mimpi buruk yang nyata".

“Realitas virtual pada dasarnya telah dirancang sedemikian rupa, sehingga pikiran dan tubuh tidak dapat membedakan antara pengalaman virtual atau digital dengan yang nyata," ujar Jane.

Menanggapi kejadian yang menimpa Jane di metaverse itu mendapat berbagai tanggapan dari netizen. Menurut Jane, sejumlah warganet turut prihatin atas tindakan yang dialaminya.

Akan tetapi, ada juga netizen yang menganggap cerita Jane rekayasa dan hanya untuk mencari perhatian belaka.

"Komentar di postingan saya berbagai macam, mulai dari 'jangan pilih avatar wanita, ini solusi sederhananya', 'jangan bodoh, itu tidak nyata', 'jeritan menyedihkan untuk perhatian ', 'avatar tidak memiliki tubuh bagian bawah untuk diserang'," ungkap Jane.

Baca juga: Meta Dituduh Menjiplak Fitur Boomerang di Instagram, Mark Zuckerberg Pernah Coba Aplikasinya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com