Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Fatmawati, Korban Tewas Kecelakaan Maut di Balikpapan: Meninggal Sambil Pegang Erat Plastik Kue Jualannya

Kompas.com - 22/01/2022, 07:29 WIB
Farid Assifa

Penulis

Sumber

KOMPAS.com - Salah satu dari empat korban tewas dalam kecelakaan tabrakan beruntun di Muara Rapak, Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (21/1/2022) adalah Fatmawati (41), seorang penjual kue.

Ia meninggal dunia dalam keadaan helm masih terkancing di kepala dan memegang erat plastik kue jualannya.

Fatmawati meninggalkan 3 orang anak bernama Resita (20), Muhammad Baihaqi (18) dan Aurel (13).

Anak pertama Fatmawati, Resita tak menyangka bahwa sang ibunda dan adik laki-lakinya terlibat dalam kecelakaan maut yang juga menelan nyawa sang ibu.

"Kaget juga sekalinya bukan kecelakaan biasa, luar biasa malahan," tuturnya.

Baca juga: Tragedi Kecelakaan Truk di Rapak Balikpapan, Kronologi hingga Korban Jiwa

Resita mengaku sempat kalang kabut dan tak tahu ke mana tubuh sang ibu yang ternyata telah tak bernyawa (meninggal di tempat) dibawa

"Aku sempat ke Klinik Ibnu Sina dan RSUD Beriman tapi ternyata Mama itu langsung dibawa ke RS Kanujoso Djatiwibowo menggunakan pikap yang kebetulan melintas di situ juga," katanya.

"Karena memang ambulans nggak ada yang ready di situ pada saat itu," tambahnya.

Pada saat kejadian kecelakaan lalu lintas maut yang melibatkan sang ibu dan sang adik, Resita mengaku sedang menyiapkan keperluan suaminya yang akan berangkat bekerja.

"Saya lagi ngurusin suami pada saat dikabarin itu, kok tumben handphone (Hp) saya tiba-tiba bunyi pagi-pagi karena nggak pernah ada yang menghubungi saya sepagi itu, ternyata sepupu saya, anaknya bu Ratna," jelasnya.

Masih memegang plastik kue

Resita menjelaskan, setiap hari ibunya memang berjualan kue dan mengantarkan ke beberapa tempat di Balikpapan, contohnya di Borobudur dan Pandansari.

"Ibu itu setiap hari memang jualan kue, nggak pernah libur," katanya.

"Pada saat meninggal itu pun kata si Abi (ayah), Mama masih menggenggam plastik kue yang mau dititipkan ke Pasar Pandansari," lanjutnya.

Ia menambahkan, tangan ibunda baru dilepaskan dari plastik kue yang terus digenggamnya saat jasadnya akan dinaikkan ke pikap untuk dilarikan ke RSKD.

"Pas mau dinaikkan ke pikap itu baru dilepaskan sama orang-orang," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com