Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Ungkap Penyebab Gempa Banten Bisa Terasa hingga Jakarta dan Lampung

Kompas.com - 15/01/2022, 19:17 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,6 mengguncang wilayah Banten, Jumat (14/1/2022). Getaran gempa yang berpusat di 52 kilometer barat daya dari wilayah Sumur, Banten ini, terasa hingga ke daerah-daerah di luar Banten.

Beberapa wilayah yang turut merasakan dampak guncangan dari gempa Banten ini di antaranya Jakarta, Lembang, Depok, Bogor, Kota Bandung, hingga Lampung.

Berdasarkan informasi dari BMKG, gempa terjadi pada pukul 16.05 WIB. Sedangkan untuk pusat gempa berada pada 52 kilometer barat daya Sumur, Banten, tepatnya pada koordinat 7,01 LS dan 105,26 BT dengan kedalaman 40 kilometer.

Baca juga: Kenapa Gempa Banten Terasa hingga Jakarta dan Lampung? Ini Kata Ahli

Penyebab gempa Banten terasa hingga Jakarta dan Lampung

Menurut pakar Tektonik Aktif Geologi Gempa Bumi dari Pusat Studi Bencana Alam (PSBA) Universitas Gajah Mada (UGM), Gayatri Indah Marliyani, wilayah yang ikut merasakan getaran dari gempa Banten sebenarnya lebih luas lagi. Yakni hingga ke Jawa Tengah bagian barat.

Ia menjelaskan, penyebab gempa Banten dirasakan di wilayah-wilayah yang berjarak jauh dari pusat gempa adalah karena kedalaman hiposenternya mencapai 40 kilometer.

Tidak hanya itu, fokal mekanismenya menunjukkan orientasi searah dengan arah zona subduksi di daerah tersebut.

"Untuk gempa di kedalaman ini umumnya tidak menyebabkan tsunami, kedalaman yang besar dan magnitudo yang cukup besar menyebabkan dia (getaran akibat guncangan gempa Banten) bisa dirasakan meluas hingga ke daerah Bandung dan Jawa tengah bagian barat," kata Gayatri kepada Kompas.com, Jumat (14/1/2022).

Baca juga: Gempa Banten Berpusat di Laut, Ini Sejarah Gempa dan Tsunami Selat Sunda

Selain itu, alasan lainnya adalah magnitudo dari gempa Banten termasuk cukup besar, yaitu mencapai 6,6. Akibatnya, getarannya bisa terasa hingga Jakarta dan Lampung.

"Skala intensitas (gempa bumi) yang dirasakan di sekitar Banten sampai skala VI MMI, berpotensi merusak di sekitar episenter," ucap dia.

Satu rumah di Desa Kaduagung Timur, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, ambruk saat gempa 6,7 mengguncang Banten Jumat (14/1/2022)KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Satu rumah di Desa Kaduagung Timur, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, ambruk saat gempa 6,7 mengguncang Banten Jumat (14/1/2022)

Gempa susulan dan kerusakan akibat gempa Banten

Dari hasil monitoring yang dilakukan BMKG terhadap gempa Banten, hingga pukul 09.50 WIB, Sabtu (15/1/2022), telah terjadi 32 aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock dengan magnitudo terbesar M 5,7 dan magnitudo terkecil adalah M 2,5.

Sementara itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengungkapkan, sebanyak 1.100 rumah rusak akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,6 di Banten.

Baca juga: Jangan Panik Saat Terjadi Gempa, Lakukan Langkah Ini

 

Suharyanto mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 617 unit rumah rusak ringan, 269 unit rumah rusak sedang dan 214 unit rusak berat.

"Kemudian, 13 gedung sekolah yang mengalami rusak sedang termasuk 14 fasilitas kesehatan, 3 kantor pemerintahan, 4 tempat ibadah dan 1 tempat usaha," kata Suharyanto dalam rapat koordinasi percepatan penanganan gempa bumi M 6,6 Banten di Pendopo Kantor Bupati Pandeglang, Banten, Sabtu (14/1/2022).

(Sumber:Kompas.com/Ellyvon Pranita, Haryanti Puspa Sari | Editor Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas, Krisiandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com