Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Varian Omicron yang Paling Sering Dikeluhkan

Kompas.com - 08/01/2022, 13:55 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Omicron adalah jenis varian baru virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Gejala infeksi omicron paling banyak dikeluhkan penderita di Indonesia adalah batuk dan pilek. Gejala omicron ini cukup umum dan cenderung mirip dengan masalah kesehatan lain seperti flu.

Sejak kali pertama terdeteksi di Afrika Selatan pada 24 November 2021, virus ini telah menyebar ke lebih dari 110 negara, termasuk Indonesia.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kebanyakan pengidap infeksi omicron yang sudah menerima vaksin Covid-19 penyakitnya ringan dan tanpa gejala.

“Gejala paling banyak adalah batuk (49%) dan pilek (27%),” kata Nadia di Jakarta, pada Selasa (4/1/2022), seperti dilansir dari laman resmi SehatNegeriku.

Kendati relatif ringan untuk penderita yang sudah divaksinasi Covid-19, tapi penyebaran penyakit ini lebih cepat daripada virus corona varian lainnya.

Pemerintah juga mewanti-wanti agar setiap orang disiplin menerapkan protokol kesehatan mengingat belakangan kasus transmisi lokal terus meningkat.

Apabila tidak diantisipasi sejak dini, tidak menutup kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 bisa cukup tinggi dan rawan membebani layanan kesehatan.

Baca juga: Gejala Omicron Utamanya Batuk dan Pilek, Apa Bedanya dengan Flu?

Perbedaan gejala omicron dengan flu

Pakar epidemiologi dan mantan pejabat Departemen Kesehatan Detroit AS Dr. Abdul El-Sayed tidak menampik perbedaan gejala omicron dan flu sangat tipis dan cenderung serupa.

Covid-19 dan flu sama-sama menyebabkan gejala seperti pilek, batuk, demam, mudah lelah, nyeri otot, sakit tenggorokan, terkadang muntah, dan diare.

Namun, infeksi virus corona biasanya disertai dengan gejala sakit kepala dan batuk kering.

Sedangkan gejala Covid-19 yang khas pada varian delta, seperti hidung tidak bisa mencium bau atau lidah tidak peka rasa, jarang dilaporkan penderita infeksi omicron.

Mengingat minimnya perbedaan gejala omicron dan flu, El-Sayed menyampaikan, faktor paling penting untuk menakar risiko Covid-19 adalah pajanan.

“Jika Anda bertanya-tanya apakah gejala yang dirasakan terkait omicron, coba mulai memempertimbangkan juga apakah ada kemungkinan kontak erat dengan penderita Covid-19?” sarannya, seperti diberitakan CNN.

Apabila ada kemungkinan kontak erat, El-Sayed menyarankan agar Anda segera melakukanm isolasi mandiri dan tes Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com