Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Bantu Pria Koma di Jalan, Dedi Mulyadi Kecewa Sopir Ambulans Malah Pulang

Kompas.com - 18/12/2021, 19:40 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi berusaha menyelamatkan satu korban yang terkapar dan koma karena terlibat perkelahian antar-saudara di Desa Nagrak, Kecamatan Darangdan, Purwakarta, Jumat (17/12/2021).

Namun ketika pihak puskesmas merujuk korban ke rumah sakit dan harus dibawa dengan ambulans, sang sopir tidak ada. Sementara kendaraannya disebut berada di belakang puseksmas.

Adegan itu direkam video lalu diunggah di kanal YouTube milik Dedi Mulyadi, Kang Dedi Mulyadi. Video tersebut langsung viral hingga ditonton 653.478 kali serta mendapat 26.000 like.

Dalam video itu tampak Dedi segera membawa korban dengan menggunakan mobil pribadi. Saat berada di dalam mobil, mantan Bupati Purwakarta ini menumpahkan kekecewaannya dengan menelepon kepala Dinas Kesehatan Purwakarta terkait layanan ambulans tersebut di Puskesmas Sukahati.

Baca juga: Dedi Mulyadi: Pelaku Guru Pesantren Akan Dirikan Panti Asuhan untuk Tampung Bayi Hasil Pencabulan

Dalam pembicaraan melalui panggilan WhatsApp, Dedi menyebutkan bahwa pelayanan UGD di puskesmas itu sudah berjalan baik. Pasien yang datang segera ditangani.

Namun ketika pasien harus dirujuk ke rumah sakit, layanan ambulans tidak berjalan baik. Sang sopir tidak ada di tempat dan kabarnya pulang ke rumah istrinya. Sementara kendaraannya berada di belakang puskesmas.

Dedi meminta kepala Dinas Kesehatan Purwakarta untuk menegur kepala puskesmas dan sopir ambulans.

"Sebab untuk pasien darurat, setiap detik itu sangat berharga. Ini sopirnya malah tidak ada, sedangkan kendaraannya ada di belakang puskesmas," kata Dedi dalam pembicaraan itu.

Dikonfirmasi Kompas.com via sambungan telepon, Dedi mengatakan bahwa ia sangat kecewa dengan layanan ambulans tersebut. Ia sengaja menelepon kepala Dinas Kesehatan agar menjadi perhatian ke depan agar kejadian serupa tidak terulang.

"Ini urusan nyawa orang. Apalagi korbannya ini sudah koma karena berkelahi," kata Dedi.

Terkait pasien yang dibawanya, Dedi mengatakan ia adalah korban perkelahian antar-saudara.

Kronologi pria terkapar di jalan

Ia menceritakan, peristiwa itu terjadi di Desa Sukatani. Saat itu, ia sedang melewati daerah Sukatani tiba-tiba melihat ada seorang pria terkapar di jalan. Pria itu tampak tak sadarkan diri.

Tanpa berpikir panjang, Dedi membantu pria yang sudah tergeletak dengan darah mengucur dari mulut. Ia kemudian membawa korban ke Puskesmas Sukatani hingga peristiwa tidak ada sopir ambulans pun terjadi.

Dedi mengatakan, menurut orangtuanya, korban memiliki penyakit ayan. Lalu diminta ibunya untuk memasak air, namun pria itu menolak.

Adik korban yang mengetahui hal itu pun menegur sang kakak hingga terjadi perkelahian. Saat berkelahi itulah penyakit ayan sang kakak kambuh dan korban pun terkapar sampai koma.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com