Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu Teritip? Hewan yang Tumbuhkan Penis Sangat Panjang Saat Kawin

Kompas.com - 11/12/2021, 11:25 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Teritip (Cirripedia) atau bernacle adalah hewan yang melakukan perkawinan yang cukup rumit.

Hal ini karena posisi hewan laut bercangkang tersebut terimpit di bebatuan di dalam laut.

Teritip adalah hewan laut yang menggunakan penisnya yang sangat panjang untuk mengawini betina di sekitarnya.

Namun jika posisi betina terlalu jauh, para peneliti menyebut cara teritip jantan kawin yang akan menyebarkan sperma mereka ke betina atau disebut spermcasting.

Hewan lain yang diketahui mengalami proses spermcasting termasuk jenis spons, karang, dan beberapa moluska. Teritip ini adalah krustasea pertama yang diketahui menggunakan strategi ini.

Menurut studi yang telah dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B itu, kebanyakan teritip adalah hermaprodit yang menghabiskan masa hidup mereka di antara permukaan yang keras.

Akan tetapi, mereka tidak dapat membuahi diri sendiri karena itulah hewan ini memerlukan pasangan untuk berkembang biak.

Baca juga: Hidup Terimpit Bebatuan, Teritip Andalkan Penis yang Sangat Panjang untuk Kawin

Saat kawin, teritip akan bersanggama semu atau menumbuhkan penis yang sangat panjang dan melepaskan sperma di dalam cangkang teritip lain di dekatnya, menyebabkan terjadinya pembuahan.

Dilansir dari NBC News, Jumat (18/1/2013), ahli biologi di Universitas Alberta, Marjan Barazandeh, dan timnya telah mengamati satu spesies teritip di Pasifik Timur Laut bernama Pollicipes polymerus, memiliki penis yang lebih pendek dari panjang kakinya.

Sementara itu, panjang penisnya tidak bervariasi sepanjang musim kawin tiba. Selain itu, mereka juga memperhatikan bahwa beberapa spesies teritip mengeluarkan sperma di dalam air saat air surut.

Di sisi lain, para peneliti juga telah melakukan riset terhadap 599 teritip di lepas pantai British Columbia untuk memahami bagaimana teritip memiliki keragaman genetik.

Hasilnya, mereka menemukan sebanyak 37 teritip yang terisolasi telah dibuahi dengan sperma asing. Artinya, anggapan bahwa teritip menyebarkan sperma kepada betina yang jaraknya jauh telah terbukti.

"Spesies Pollicipes polymerus agak unik, (sebab) memiliki penis yang relatif pendek dan tidak dapat memanjang, dan hidup di lingkungan fisik yang ekstrem ( speerti pantai berbatu dengan gelombang), sehingga tampaknya penangkapan sperma lebih mungkin terjadi pada spesies ini daripada yang lain," tulis peneliti studi.

Selama memasuki masa perkawinan, teritip akan dibantu dengan bulu chemosensory yang menutupi penis mereka.

Bulu tersebut memungkinkan teritip jantan untuk mendeteksi sinyal yang diberikan oleh teritip betina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com