Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Pancasila Bentuk Tim Khusus untuk Bela 16 Anggotanya yang Anarkistis Saat Unjuk Rasa

Kompas.com - 27/11/2021, 08:06 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Pengurus pusat organisasi kemasyarakatan (Ormas) Pemuda Pancasila (PP) akan membantu beberapa anggotanya yang ditangkap Polda Metro Jaya.

Kamis (25/11/2021), 16 anggota PP ditetapkan sebagai tersangka karena ikut serta dalam aksi anarkistis di depan Gedung DPR/MPR RI.

Razman Arif Nasution, Kepala Badan Pembinaan Hukum dan Pembelaan (BPPH) PP, menjelaskan, pihaknya telah membentuk tim khusus untuk memberikan bantuan hukum kepada mereka yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Dari teman-teman BPPH yang akan melangsungkan dan mengesekusi di lapangan, pendampingan langsung jika diperlukan," ujar Razman saat menyambangi Polda Metro Jaya, Jumat (26/11/2021) malam.

Baca juga: Belasan Anggotanya Jadi Tersangka, Pemuda Pancasila Akan Beri Bantuan Hukum

Saat ini, kata Razman, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait rencana bantuan hukum.

Ini untuk menentukan berapa banyak anggota yang diduga kuat melakukan tindak pidana.

"Saya juga ingin tahu berapa orang yang ditetapkan tersangka, apa yang disangkakan," kata Razman.

Pihaknya juga ingin tahu bagaimana pelaku yang diduga melakukan penganiayaan terhadap, seorang perwiara bernama AKBP Darmawan Karosekali.

Aksi Pemuda Pancasila di depan Gedung DPR/MPR RI, Kamis, berakhir ricuh.

Polda Metro Jaya menetapkan 15 anggota PP yang ikut melakukan aksi anarkis saat demonstrasi, sebagai tersangka.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, para tersangka kedapatan membawa senjata tajam saat demonstrasi dan langsung diamankan di Polda Metro Jaya.

Sebanyak 15 tersangka dijerat dengan Pasal 2 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Senjata Tajam.

Penyidik juga menetapkan seorang anggota Karang Taruna Pancasila berinisial RC karena diduga mengeroyok KBO Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali saat melakukan aksi unjuk rasa.

Baca juga: Para Elite Politik di Lingkaran Pemuda Pancasila, dari Bamsoet hingga Jokowi

 

Ketika mencoba untuk menghentikan massa agar tidak masuk ke kompleks parlemen, seorang perwira polisi tingkat menengah AKBP Dermawan diserang dan terluka di kepala. (Sumber: Kompas.com/ Penulis: Tria Sutrisna |  Editor: Sandro Gatra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com