Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Molnupiravir, Obat yang Diklaim Bisa Atasi Covid-19

Kompas.com - 14/11/2021, 08:00 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Sejumlah negara di dunia kini mulai menggunakan Molnupiravir, obat berbentuk pil buatan Merck, perusahaan farmasi Amerika Serikat (AS), yang diklaim mampu mengatasi infeksi Covid-19.

Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan pil Molnupiravir untuk membantu menyembuhkan pasien Covid-19.

Sementara itu, Indonesia saat ini mulai mengupayakan lisensi obat tersebut agar dapat diproduksi di Tanah Air.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (9/11/2021), Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Indonesia berencana membeli pil molnupiravir sebanyak 600.000 hingga 1 juta butir.

Pembelian pil molnupiravir sebanyak itu dilakukan untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus infeksi Covid-19 pada akhir tahun nanti.

Baca juga: Profil Pil Molnupiravir, Obat Covid-19 yang Sudah Disetujui Penggunaannya di Inggris

“Rencananya kita akan beli dulu sementara 600.000 sampai 1 juta tablet bulan Desember,” ujar Budi.

Berikut ini 6 fakta molnupiravir, obat yang diklaim mampu atasi Covid-19:

1. Apa itu molnupiravir?

Dilansir dari Medical News Today melalui KOMPAS.com, molnupiravir adalah obat antivirus yang disebut ribonukleosida mutagenik.

Obat ini dapat mencegah virus bereplikasi karena mampu mengubah dan mengacaukan materi genetik virus.

2. Cara kerja molnupiravir

Molnupiravir bekerja di dalam tubuh sel, sehingga obat ini nantinya akan diubah menjadi molnupiravir triphosphate.

Saat virus hendak bereplikasi, molnupiravir triphosphate ini akan masuk ke dalam RNA virus dan menyebabkan mutasi yang menghentikan replikasi.

Hal itu yang membuat jumlah virus dalam tubuh tetap sedikit dan mengurangi efek yang ditimbulkan.

Baca juga: Cara Tingkatkan Fungsi Otak Tanpa Suplemen atau Obat

3. Klaim efektivitas molnupiravir

Menurut Merck, molnupiravir diklaim mampu mengurangi risiko rawat inap atau kematian akibat infeksi Covid-19 hingga sekitar 50 persen.

4. Efek samping molnupiravir

Berdasarkan informasi di laman Yalemedicine.org, hasil uji coba membuktikan bahwa molnupiravir aman dan tidak memiliki efek samping serius pada penggunanya.

Meski begitu, spesialis penyakit menular Yale Medicine, Jaimie Meyer mengatakan, Merck tidak memberikan obat tersebut pada wanita hamil dalam uji klinisnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com