KOMPAS.com - Kasus infeksi virus corona varian AY.4.2 dikonfirmasi telah ditemukan di Malaysia. Dilaporkan setidaknya ada dua kasus terkonfirmasi virus corona varian AY.4.2 atau Delta Plus ini.
Temuan kasus ini tentu membuat kita harus meningkatkan kewaspadaan. Pasalnya, sebagai negara yang berdekatan dengan Malaysia, bukan tidak mungkin penyebaran Covid-19 varian AY.42 ini bisa meluas ke Indonesia.
Sejauh ini, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, memastikan belum ada temuan kasus terkonfirmasi Covid-19 varian AY.4.2 di Indonesia.
“Varian AY.4.2 sudah sampai di Malaysia, tapi belum atau tidak terdeteksi di Indonesia sampai sekarang," ujar Budi dikutip dari berita Kompas.com, Senin (8/11/2021).
Baca juga: Menkes: Varian Delta Plus Sudah Sampai Malaysia, tapi Belum Terdeteksi di Indonesia
Budi menambahkan, saat ini pihaknya juga telah melakukan genome sequencing dengan jumlah antara 1.500 sampai 1.800 tes per bulan.
Pemerintah, lanjut Budi, akan memperketat daerah perbatasan dan pintu masuk internasional guna mencegah masuknya penularan Covid-19 varian AY.42 ini.
Terlebih, saat ini banyak orang Indonesia pulang pergi dari Malaysia baik melalui jalur darat, laut dan udara.
"Ini nanti kita tingkatkan penjagaannya agar kita bisa menahan potensi masuknya varian baru ini ke Indonesia," tegas Budi.
Berikut adalah 5 fakta seputar virus corona varian AY.4.2
Baca juga: Antisipasi Virus Corona Varian Delta Plus, Jakarta Konsisten Lakukan Pemeriksaan Genome Sequencing
Mengutip Kompas.com (11/11/2021), varian virus corona AY.4.2 ini merupakan hasil mutasi dari varian Delta, karena itu subvarian ini disebut juga sebagai Delta Plus.
Penyebaran virus corona varian Delta banyak terjadi di Inggris dan menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di negeri Ratu Elizabeth tersebut.
Sementara itu, dilaporkan Delta AY.4.2 ini juga sempat mendominasi kasus-kasus infeksi Covid-19 di Inggris, mengalahkan jumlah infeksi yang disebabkan oleh varian Delta biasa.
Dikutip dari Medical News Today (21/10/2021), oleh Profesor Francois Balloux dari University College London (UCL) Genetics Institute, varian AY.4.2 memiliki kemungkinan 10 persen lebih mudah menular ketimbang varian Delta biasa.
Baca juga: 5 Fakta soal Varian Delta AY.4.2 yang Sudah Masuk Malaysia
Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebut Covid-19 varian AY.42 ini setidaknya sudah tersebar di 42 negara, termasuk di antaranya Inggris, Rusia, Amerika Serikat, India, dan Israel.
Inggris menjadi negara dengan jumlah penyebaran terbesar dengan mencatat 92 persen dari seluruh kasus infeksi varian AY.4.2 di dunia.