Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Ini 3 Kebiasaan Online Pengguna Internet yang Tidak Aman

Kompas.com - 07/11/2021, 17:46 WIB
Maulana Ramadhan

Penulis

KOMPAS.com - Google membuat survei mengenai kebiasaan online pengguna internet. Survei tersebut dilakukan atas permintaan Google oleh agensi riset pasar YouGov

Dari survei yang melibatkan lebih dari 13.000 responden di 11 pasar Asia itu, sebanyak 92 persen pengguna internet masih melakukan kebiasaan online yang kurang aman.

Melansir Kompas.com (4/11/2021), dilakukannya survei ini bertujuan untuk untuk mempelajari kebiasaan digital yang kurang aman dan membantu meningkatkan perhatian pengguna internet untuk lebih berhati-hati, terutama menjelang hari belanja tahunan 11.11.

Baca juga: 3 Kebiasaan Online yang Kurang Aman dan Berbahaya, Menurut Google

Hal itu karena di periode tersebut, aktivitas berbelanja online dapat meningkat hingga 20 persen, sehingga lebih banyak orang rentan terkena penipuan.

3 kebiasaan online yang kurang aman

Menurut hasil survei yang dilakukan Google tersebut, setidaknya terdapat tiga kebiasaan online yang kurang aman namun masih banyak dilakukan oleh pengguna internet, yakni sebagai berikut:

Kebiasaan buruk pertama yang masih banyak dilakukan oleh pengguna internet adalah menggunakan kata sandi yang sama untuk banyak layanan.

Penelitian Google mendapati sebanyak 79 persen responden di Indonesia menggunakan sandi yang sama untuk beberapa situs, dengan dua dari lima orang mengaku melakukannya untuk hingga 10 situs berbeda.

Di antaranya, 40 persen responden mengatakan bertindak demikian karena khawatir tidak bisa mengingat sandi, sementara 30 persen di antaranya beralasan demi kemudahan.

  • Membuat sandi yang mudah ditebak

Masih berhubungan dengan kata sandi, kebiasaan online yang kurang aman berikutnya adalah menggunakan kata sandi yang mudah ditebak.

Misalnya, menggunakan tanggal penting seperti tanggal lahir diri sendiri dan keluarga, nama pasangan, hingga kode pos, sebagai kata sandi.

Hampir 1 dari 4 orang responden mengaku menyimpan sandi tersebut dalam aplikasi ‘catatan’ di ponsel. Padahal, umumnya aplikasi tidak dienkripsi secara default.

Menggunakan sandi yang sama untuk berbagai layanan ditambah kombinasi sandi yang gampang diretas membuat pengguna internet dua kali lebih mungkin menjadi korban pencurian data keuangan online.

Ilustrasi pengguna internet yang terjebak phising.Dok. iStock/fizkes Ilustrasi pengguna internet yang terjebak phising.

Baca juga: Simak! Ini Cara Membuat Kata Sandi Terlindung dari Upaya Peretasan

  • Membagikan sandi ke orang lain

Kebiasaan kurang aman yang juga masih kerap dilakukan pengguna internet adalah membagikan sandi kepada teman atau keluarga.

Penelitian juga menemukan bahwa tiga dari lima responden membagikan sandi kepada teman atau keluarga, khususnya untuk akun platform streaming, layanan pesan-antar makanan, dan situs e-commerce.

Selain itu, dalam melakukan transaksi online, tiga dari empat orang mengaku pernah melakukan pembelian di halaman yang tidak ditandai dengan simbol aman, sehingga memberikan kesempatan empuk kepada penipu untuk mencuri informasi dan melakukan pembelian dengan uang mereka.

Tak hanya itu, 74 persen responden yang menyimpan informasi keuangan secara online juga membagikan sandi kepada teman dan keluarga. Padahal, kebiasaan buruk ini dapat meningkatkan risiko pengguna mengalami pelanggaran data pribadi.

Dari hasil penelitian di atas, tidak menutup kemungkinan maraknya kasus pencurian data pribadi di Indonesia disebabkan oleh kebiasaan-kebiasaan yang kurang aman tersebut.

"Saat kita mengorbankan keamanan demi kemudahan dengan membagikan sandi kepada orang lain, menggunakan sandi yang sama untuk berbagai layanan, dan membuat sandi yang mudah ditebak, kita membuat informasi pribadi kita, termasuk data pembayaran, sangat tidak aman," ungkap Product Marketing Manager, Google Indonesia, Amanda Chan, seperti dikutip Kompas.com dari keterangan tertulis.

Baca juga: 5 Tips dari Google Untuk Amankan Password Akun Online

Tips memperkuat keamanan online menurut Google:

  1. Membuat kata sandi yang lebih kuat dan jangan menggunakan kata sandi yang sama untuk banyak layanan
  2. Buat kata sandi yang unik di setiap akun layanan
  3. Untuk mempermudah, pertimbangkan penggunaan layanan pengelola sandi
  4. Aktifkan autentikasi dua langkah
  5. Lakukan pemeriksaan keamanan Google

(Sumber:Kompas.com/Editor: Nabilla Tashandra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com