Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Kudus Sunyi Senyap

Kompas.com - 24/12/2023, 18:26 WIB
Jaya Suprana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

HARI Natal 2023 secara khusus memiliki makna bagi saya sebagai warga Indonesia yang cinta Indonesia karena pada awal bulan Desember, menjelang perayaan Natal 2023, UNESCO sebagai lembaga pendidikan dan kebudayaan PBB, resmi menobatkan jamu sebagai warisan kebudayaan Indonesia yang dipersembahkan kepada dunia.

Menarik fakta sejarah bahwa 12 tahun yang lalu, yaitu pada 2011, UNESCO menobatkan lagu “Stille Nacht, Heilige Nacht” sebagai Warisan Kebudayaan Dunia.

Lagu “Stille Nacht, Heilige Nacht” diperdengar-perdanakan secara sangat sederhana di dalam kapela kecil di desa Oberdorf, dekat Salzburg, Austria pada malam Natal, 24 Desember 1818.

Sejak lebih dari 200 tahun lalu itu, lagu “Stille Nacht, Heilige Nacht” menjadi lagu Natal paling populer di dunia yang kini telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 320 bahasa di planet bumi.

Teks asli lagu abadi tersebut ditulis Joseph Mohr dalam bahasa Jerman: “Stille Nacht, Heilige Nacht / Alles schlaeft / Einsam wacht, Nur das traute heilige Paar / Holder Knab’ im lockigten Haar / Schlafe in himmlischer Ruh / Schlafe in himmlischer Ruh”.

Diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, “Silent night, Holy night / All is calm, all is bright / Round you Virgin, Mother and Child / Holy Infant so tender and mild / Sleep in heavenly peace / Sleep in heavenly peace”.

Bahasa Perancis, “Douce nuit , Sainte nuit / Tout se tait, l’heure fuit / Seuls Joseph et Marie humblement / sont penches au berceau de l’Enfant / Dors, Jesus radieux / Dors, Jesus radieux”.

Bahasa Spanyol,“Noche de paz, Noche de amor/ Llena el cielo un resplandor / En la altura resuena un canta / Os anuncia una dicha sin par/ Que en la tierra ha nacido Dios / Hoy en Belén de Judá”.

Sementara Umat Nasrani di Indonesia menyanyikan lagu “Stille Nacht, Heilige Nacht” secara Bhinneka Tunggal Ika, misalnya dalam bahasa Indonesia,“Malam Kudus Sunyi Senyap / BintangMu gemerlap / Juru s’lamat manusia / telah datang ke dunia / Kristus anak Daud/ Kristus anak Daud”.

Atau bahasa Jawa, “Dalu suci tidem sami / Jeng Gusti Pamarta / Tedhak manjalma krana kita / Miyos wonten kandhang Betlehem / Gustining dumadi / Gustining dumadi”.

Atau bahasa Batak, “Sonang ni bornginna I / Uju ro Jesus I / Sonang modom do halak sude / Holan dua na dungo dope / Mangingani Anakna Jesus / Tuhanta I”.

Atau Minahasa “Wewengian, dedateen / Un Sena’ ni Empung / Timumpamo wya mbwon tana’ / Mai meren ni kita piri / Yesus na tou mo rondor / Nambanua Betlehem”.

Atau Makassar “Bangngi lebang/ sino sino/ Linoa tinromi / Rua mami tena natinro / Mangge amma’ sannang nyawana / Ana’ tinro sannang / Ana’ tinro sannang”.

Atau Nias, “Bongi no mörö manö / Niha ba mbanua / Ha ira Yosefo Maria / Lö si mörö me tumbu khöra / Nonora matua / Ono sia’a ba”.

Selamat Natal!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com