Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Berhenti Minum Obat Antidepresan Sebelum Waktunya, Apa Risikonya?

Kompas.com - 02/06/2023, 16:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan warganet soal anjuran menghentikan pengonsumsian obat antidepresan viral di media sosial Twitter.

Pengunggahnya adalah akun ini pada Kamis (1/6/2023).

Disebutkan bahwa salah satu warganet meminta kekasihnya untuk berhenti minum obat antidepresan.

"Udah, dibuang ya obat anti depresannya. Buang jauh-jauh ya? Jangan stress depresi lagi, aku sayang kamu. Kamu butuh apapun bilang ke aku. Selagi hal yang masuk akal pasti aku turutin. Tenang kamu punya aku, masih ada aku yang buth kamu dan menganggap kamu berharga by," tulis pesan tersebut.

Salah satu warganet langsung mengomentari unggahan viral itu.

"Itu km punya obat anti depresan dapet dari mana? Dokter? Atau beli ilegal? Kalo dokter ya jangan dibuang, selesein itu minum obatnya, kalau kamu ga selesain obatnya ya nanti kamu bakal kambuh lg dan bahaya. Yg ada kamu ga akan sembuh, pacarmu sekarang ngomong gitu gatau kan besok," tulisnya.

Respons yang hampir senada juga diberikan oleh warganet lainnya.

"Setuju sama reply nya. Justru kalo lo beneran sayang sama pasangan lo, dukung proses pengobatannya dia! Dokter gak sembarangan ngasih obat, pasti udah ada perhitungannya biar bisa sembuh. Tapi kalo beli ilegal ya udah berenti, langsung konsul ke ahlinya biar dosisnya bener," tulis akun ini

"As a depression survivor kalo obatnya dari dokter gaboleh langsung berhenti, harus dihabisin, di konsul berikutnya dokter pasti ngasih obat lagi bisa dosisnya tetap, menambah atau berkurang. Jangan berani untuk berhenti tanpa anjuran dokter," kata warganet lain

Hingga Jumat (2/6/2023), unggahan tersebut telah dikomentari sebanyak 762 warganet, dibagikan kepada 1.819 akun, dan disukai oleh 14.300 pengguna Twitter.

Lantas, amankah berhenti minum obat antidepresan sebelum waktunya?

Baca juga: Waspada, Stroke Bisa Menyebabkan Depresi!

Penjelasan psikiater

Dokter Divisi Psikiatri Komunitas, Rehabilitasi, dan Trauma Psikososial di Departemen Ilmu Kesehatan Jiwa FKUI-RSCM, Gina Anindyajati SpKJ menjelaskan, obat antidepresan hanya digunakan dan dihentikan sesuai anjuran dokter.

"Semua obat yang masuk kategori psikotropik hanya boleh dipakai sesuai dengan indikasi klinis yang disepakati antara tenaga kesehatan dengan pasien, demikian juga untuk penghentiannya," terangnya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/6/2023).

Gina melanjutkan, obat antidepresan bisa dihentikan penggunaannya apabila tujuan terapi sudah tercapai dan diputuskan selesai.

Namun, umumnya pengobatan dengan antidepresan membutuhkan waktu yang lama dan penghentiannya dilakukan dengan metode lepas perlahan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com