Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap, Semakin Lama Menguap Semakin Besar Otak yang Dimiliki

Kompas.com - 21/03/2023, 06:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menguap kerap dianggap sebagai tanda seseorang bosan. Bukan hanya manusia, perilaku ini juga ditunjukkan oleh hewan.

Namun ternyata, ada korelasi "tak masuk akal" antara ukuran otak dengan seberapa lama bisa menguap.

Penemuan ini berasal dari studi hewan skala besar pada 2021, seperti dikutip Science Alert.

Studi tersebut mengungkapkan, hewan bertulang belakang atau vertebrata dengan otak lebih besar dan neuron lebih banyak, cenderung lebih lama saat menguap.

Baca juga: Viral, Foto Hewan Hasil Kawin Silang Kucing dan Ular Disebut Serpens Catus, Ini Faktanya!


Melibatkan video hewan dari kebun binatang dan online

Penelitian melibatkan 1.291 data menguap terpisah yang berasal dari kebun binatang dan video online.

"Kami pergi ke beberapa kebun binatang dengan kamera dan menungu di dekat kandang sampai hewan itu menguap," ujar etologis Utrecht University Belanda, Jorg Massen.

"Ini perjalanan yang cukup lama. Kami juga mempelajari video hewan yang menguap di platform seperti YouTube dan Facebook," lanjutnya.

Adapun dilansir dari laman Utrecht University, data yang terkumpul meliputi 55 spesies mamalia dan 46 spesies burung.

Dari sana, para peneliti kemudian menemukan hubungan positif antara berapa lama hewan menguap dan ukuran otaknya.

Studi ini pun mengisi beberapa celah ilmu pengetahuan tentang menguap, termasuk mengapa hewan seperti jerapah tidak menguap sama sekali.

“Meskipun pola menguap tetap, durasinya berevolusi seiring dengan ukuran otak dan jumlah neuron," tulis para peneliti dalam studi yang terbit di Jurnal Ilmiah Communications Biology.

Baca juga: Kucing Ternyata Tahu Namanya Sendiri, Nama Kucing Lain, dan Nama Pemiliknya

Menguap cara untuk mendinginkan otak

Analisis terkait hubungan menguap dan otak ini sendiri bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan para peneliti yang sama pada 2007 silam.

Hipotesis atau dugaan tersebut berupa menguap adalah cara penting untuk mendinginkan otak.

Oleh karena itu, semakin besar ukuran otak, sepatutnya akan semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk mendinginkannya.

Hipotesis tersebut turut didukung oleh data yang menunjukkan bahwa mamalia lebih lama menguap daripada burung.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com