Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Soroti Harga Tiket Kereta Lebih Mahal tapi Pelayanan Berkurang, Ini Penjelasan KAI

Kompas.com - 18/03/2023, 14:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan yang menyoroti harga dan pelayanan jasa transportasi Kereta Api Indonesia (KAI), ramai di media sosial.

Dibuat oleh akun Twitter @Adivnm, Kamis (16/3/2023), pengunggah membandingkan harga dan pelayanan kereta api (KA) luxury dulu dan saat ini.

Kompas.com telah mendapatkan izin dari pemilik akun untuk mengutip twit dan menjadikannya sebagai bahan pemberitaan.

Tarif naik, pelayanan justru turun

Pengunggah bernama Adi ini menuliskan, dahulu, KA luxury dengan tarif Rp 370.000 sudah mendapatkan selimut di setiap kursinya.

Namun saat ini, dengan harga lebih tinggi yakni Rp 510.000, penumpang harus meminta selimut kepada petugas lantaran tidak disediakan di tiap kursi.

"Dulu sempet naik KA Argo Parahyangan Luxury 370K dan selimut disiapkan di kursi sebelum KA berangkat. Iseng tanya prami, katanya 'Selimut di KA Luxury pagi sama siang gaada, tapi kalo mau nanti dibawain'," tulis pengunggah bernama Adi.

Dia melanjutkan, servis KAI dulu bisa sesempurna itu dengan harga tiket lebih murah. Sementara sekarang, tiket naik dengan selisih tak sedikit, tetapi pelayanan justru berkurang.

Membandingkan jasa transportasi kereta api dengan bus, Adi menyebut bahwa KAI perlu menyelaraskan harga dengan layanan dan fasilitas.

"Maksudnya gini lhoo @KAI121 confident pasang harga tinggi. Selaraskan juga dengan layanan dan fasilitas. Hal sekecil selimut, bantal dll untuk penunjang kenyamanan, jangan dibuat sepele. Emang sesulit itu kah pengadaan selimut dan bantal di KA Luxury," kata dia.

Twit ini pun viral dan menuai lebih dari 2,4 juta tayangan serta 10.800 suka dari pengguna Twitter pada Sabtu (18/3/2023).

Baca juga: Syarat Naik Kereta Api Terbaru untuk Mudik Lebaran 2023

Adi mengatakan, setelah twitnya mendapat berbagai tanggapan warganet, pihak KAI menghubungi dan mengajak untuk berdiskusi.

"Pihak KAI menghubungi saya dan mengajak berdiskusi secara langsung seputar pelayanan. Saya juga diminta kritik dan saran untuk menjadi bahan evaluasi bagi KAI," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (17/3/2023).

Adi pun menilai, tindakan KAI menandakan bahwa perusahaan pelat merah ini terbuka dengan kritik dan saran dari masyarakat.

"Dan apabila masyarakat memiliki keluhan dan kritik saran, jangan sungkan untuk memberikan suara," ujarnya.

Baca juga: Daftar Kereta Api Tambahan Lebaran 2023, Lengkap dengan Tujuannya!

Ilustrasi kereta api.PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ilustrasi kereta api.

Tanggapan KAI

Menanggapi twit warganet, Vice President (VP) Public Relations KAI Joni Martinus menegaskan, pihaknya tidak pernah mengurangi pelayanan.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com