Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Transable, Apakah Kondisi Ini Termasuk Gangguan Mental?

Kompas.com - 17/03/2023, 20:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Secara umum, kita mengenal penyandang disabilitas adalah mereka yang memiliki kekurangan fisik karena alasan-alasan tertentu.

Bisa karena mereka mengalami kondisi tersebut sejak dilahirkan, akibat kecelakaan, atau selamat dari cedera tertentu yang mengubah hidupnya.

Namun, pernahkah Anda mengenal atau melihat orang di sekitar yang justru memilih untuk menjadi difabel, meski memiliki tubuh normal?

Orang-orang yang memilih untuk menjadi seorang difabel, padahal memiliki anggota tubuh dengan fungsi yang normal, menyebut diri mereka "transable".

Baca juga: Apa Itu Anxiety Disorder? Kenali Penyebab dan Cara Menanganinya


Apakah transable termasuk gangguan mental?

Dilansir dari NZherald, seorang ahli feminis, gender, dan seksualitas Alexandre Baril memberikan pandangan terkait hal tersebut.

Menurutnya, pengertian transable adalah keinginan atau kebutuhan seseorang yang diidentifikasi memiliki tubuh yang sehat oleh orang lain, memilih mengubah tubuhnya untuk mendapatkan kecacatan fisik.

Gangguan fisik tersebut dapat berupa banyak hal mulai dari kelumpuhan hingga amputasi. Kondisi tersebut dikenal sebagai Amputee Identity Disorder (gangguan identitas amputasi).

Baca juga: Untuk Penderita Anxiety, Ini Cara Meredakan Kecemasan di Tengah Kabar Duka

Transabilitas termasuk ke dalam Body Integrity Identity Disorder (BIID), yakni gangguan psikologis pada orang sehat yang diketahui secara fisik melukai diri sendiri agar dianggap cacat.

Terkait hal itu, ada perbedaan pendapat di kalangan ahli. Beberapa berpendapat transable adalah masalah neurologis, sementara yang lain mengidentifikasinya sebagai gangguan mental.

Transable termasuk gangguan citra diri

Apa itu transable?iStockphoto/mkitina4 Apa itu transable?

Diberitakan Kompas.com (15/3/2023), merujuk pada panduan diagnosis dan statistik gangguan mental, transable bisa digolongkan pada gangguan body image atau citra diri.

Seseorang yang mengalami kondisi tersebut adalah orang yang merasa tidak bahagia dengan diri sendiri.

Oleh karena itu, mereka akan mencari sebuah pengakuan, seperti melakukan operasi plastik hingga menjadi cacat.

Baca juga: Menyusul Transgender dan Transracial, Kini Muncul Fenomena Transable, Apa Itu?

Selain itu, upaya seseorang menjadi transable dipicu akibat ketidakpuasan dengan anggota tubuhnya sendiri.

Artinya, mereka akan merusak bagian tubuh yang tidak disukai, dengan tujuan membuat bagian tubuh itu lebih menarik.

Secara psikologi, masalah seperti transable ini terletak pada ketidakmampuan seseorang untuk menerima anggota tubuh secara utuh.

Kelompok transable kerap merasa malu dan terganggu dengan bagian tubuh tertentu. Menyebabkan ketidakpuasan secara mendalam atau dysphoria.

Gangguan psikologisnya, ada pada mental mereka yang menganggap apa pun yang dipunya tidak dirasa cukup.

 

(Sumber: Kompas.com/Diva Lufiana Putri | Editor: Inten Esti Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com