KOMPAS.com - Gunung Merapi kembali mengalami erupsi pada Sabtu (11/3/2023) dan Minggu (12/3/2023) pagi.
Kondisi ini menyebabkan hujan abu di sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang, Kota Magelang, dan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Hujan abu juga menutupi jalan dan tanaman yang berada di daerah tersebut.
Baca juga: Erupsi Merapi dan Daerah Potensi Bahaya Awan Panas dan Guguran Lava
Lantas, apakah abu vulkanik berbahaya bagi tanaman?
Baca juga: Tidak Hanya Menyuburkan Tanah, Abu Vulkanik Bisa Juga untuk Skincare
Peneliti bidang botani fitokimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Andria Agusta mengatakan, abu vulkanik yang memiliki suhu tinggi dapat membahayakan tanaman, bahkan membuat tanaman mati.
Kendati demikian, abu vulkanik yang sudah dingin malah akan bermanfaat bagi tanaman, layaknya pupuk.
"Abu vulkanik banyak mengandung mineral. Bermanfaat bagi tumbuhan seperti pupuk," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/3/2023).
Baca juga: Tidak Hanya Menyuburkan Tanah, Abu Vulkanik Bisa Juga untuk Skincare
Hal senada juga diungkapkan oleh Iskandar, pengajar di Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan Institut Pertanian Bogor (IPB).
Ia menegaskan jika abu vulkanik tidak berbahaya dan justru memiliki manfaat bagi tanaman.
"Abu vulkanik itu isinya berbagai macam unsur hara yang dapat menyuburkan tanah," ujarnya, terpisah, Minggu (12/3/2023).
Menurutnya, semakin halus ukuran abu vulkanik, semakin cepat pula unsur hara itu terlepas dari abu dan dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
Iskandar menjelaskan, unsur hara antara lain berupa kalium, kalsium, dan magnesium terkandung di dalam berbagai mineral yang ada di abu vulkanik.
Unsur tersebut menyuburkan tanah sehingga sangat baik untuk tanaman.
"Tanaman juga memerlukan belerang, meskipun jumlahnya tidak banyak," lanjutnya.
Baca juga: Update Aktivitas dan Potensi Bahaya Gunung Merapi, Muntahkan Awan Panas Guguran 6 Kali