Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Menyiksa Hewan adalah Tanda Psikopat, Benarkah?

Kompas.com - 22/02/2023, 07:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata

KOMPAS.com - Psikopat adalah gangguan kepribadian yang penderitanya tak bisa merasakan emosi, memiliki perasaan, juga empati.

Mayoritas penderitanya dikenal sebagai sosok yang kejam dan bertentangan dengan norma-norma sosial. Namun, tak menutup pula ada penderitanya yang masih mampu berbaur dengan lingkungan sekitarnya.

Digambarkan sebagai pribadi yang dingin membuat banyak psikopat terjerat kasus-kasus pembunuhan. Sebut saja Ted Bundy yang menjadi tersangka setelah membunuh 35 perempuan.

Tak hanya itu, ada pula Jeffrey Dahmer yang juga melakukan pemerkosaan, mutilasi, nekrofilia, dan kanibalisme untuk menghabisi nyawa korban-korbannya.

Ternyata, sewaktu kecil, Dahmer dan Bundy pernah menyiksa binatang. Dalam beberapa kasus, menyiksa binatang bisa dikategorikan sebagai gejala awal psikopat. Hal ini juga terjadi dalam siniar Tinggal Nama episode “Kucing Siluman [Pt.1]” dengan tautan akses dik.si/TNS5E1.

Dalam episode tersebut, diceritakan Caroline khawatir akan kucingnya yang ingin ia titipkan ke Hubert. Pasalnya, menurut Caroline, Hubert ingin membunuh kucing kesayangannya itu. Apakah Hubert memiliki rencana lain?

Korelasi Penyiksaan Hewan terhadap Pembunuh Berantai

Menurut FBI, penyiksaan terhadap hewan memiliki korelasi yang signifikan dengan sikap manusia yang senang melakukan kekerasan. Pasalnya, pembunuh berantai diketahui sering menyiksa atau membunuh hewan sejak mereka kecil.

Baca juga: Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) dan Cara Mengatasinya

Tak hanya itu, laki-laki yang melakukan pelecehan anak atau kekerasan dalam rumah tangga juga sangat sering menyakiti hewan peliharaan di rumah. Penelitian kriminologi juga menguatkan hal ini.

Melansir Independent, beberapa penelitian kriminologi juga menunjukkan bahwa terdapat sekitar sepertiga hingga setengah dari semua pelaku kejahatan seksual telah menganiaya hewan selama masa kanak-kanak dan/atau remaja.

Bahkan, ada juga kasus yang pelakunya melakukan kejahatan seksual pada hewan tersebut.

Ada pula faktor psikologis yang menjadi penyebab gangguan ini muncul. Tiga karakteristik ini dikenal sebagai ‘Dark Triad’ yang terdiri dari machiavellianisme, narsisme, dan psikopat.

Sebuah studi tahun 2013 yang dilakukan oleh Dr. Phillip Kavanagh dan rekan-rekannya memaparkan hubungan antara tiga kepribadian tersebut dan tindak kekejaman terhadap hewan.

Studi tersebut menemukan bahwa orang-orang yang menyiksa hewan secara sengaja memiliki tiga karakteristik tersebut.

Tanda Seseorang yang Senang Menyakiti Hewan

Akan tetapi, menyiksa hewan sebenarnya tak harus berujung pada pembunuhan. Menurut Sinergia Animal, terdapat dua bentuk penyiksaan binatang, yaitu kekerasan aktif dan pasif. Kekerasan aktif adalah penyiksaan yang ditujukan untuk menyakiti hewan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com