KOMPAS.com - Kucing tabi atau tabby adalah jenis kucing domestik dengan pola yang sangat khas pada bulunya.
Pola khas tersebut ditandai dengan tanda menyerupai “M” pada dahi serta pola bergaris, berbintik, atau melingkar pada bagian tubuh seperti leher, bahu, dada, dan perut.
Istilah "tabby" bukanlah ras, tetapi mengacu pada pola warna dan bulu yang ditemukan di sebagian besar ras kucing.
Kucing tabi sangat populer dan mudah ditemui di mana-mana sehingga banyak orang yang sering kali salah dan menganggapnya sebagai ras.
Baca juga: 5 Fakta Kucing Oren yang Jarang Diketahui, Apa Saja?
Dilansir dari AnimalPath, kucing tabi memiliki pola warna yang mencolok.
Perilakunya yang penyayang, pintar, dan ramah, membuat kucing ini disukai oleh banyak orang untuk dijadikan peliharaan.
Kucing tabi juga cenderung berumur panjang, yakni bisa mencapai usia 12-20 tahun. Terutama jika mereka dipelihara dan dirawat dengan baik.
Selain itu, umur panjang kucing tabi juga ditentukan oleh ras dan beberapa kondisi tertentu, seperti sering menghabiskan waktunya di dalam atau di luar ruangan.
Kucing tabi juga mampu bertahan hidup lama ketika menjalani kehidupan yang bahagia, menerima perhatian, serta nutrisi yang tepat dari pemiliknya.
Baca juga: Berapa Lama Kucing Dapat Mengingat Sesuatu?
Kucing tabi dapat hidup hingga 20 tahun, namun hal ini sangat bergantung pada beberapa faktor.
Berikut adalah sejumlah faktor umum yang memengaruhi masa hidup kucing tabi:
Ras kucing tabi tertentu cenderung memiliki umur yang lebih panjang seperti ras Burma, Siam, Savannah, dan British Shorthair.
Ras tersebut cenderung memiliki kesehatan yang lebih baik dan memiliki risiko yang cukup rendah untuk mengalami masalah kesehatan.
Sebagai contoh, kucing tabi ras Burma yang bisa hidup selama 18-25 tahun.