Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Faktor Risiko Hipertensi yang Sering Diabaikan

Kompas.com - 13/02/2023, 20:15 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Hipertensi atau yang umum kita kenal dengan sebutan penyakit tekanan darah tinggi adalah sebuah kondisi umum yang mempengaruhi arteri tubuh.

Hipertensi terjadi akibat kekuatan darah yang mendorong dinding arteri terlalu tinggi dan itu terjadi secara konsisten. Dampaknya, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah.

Dikutip dari WHO, hipertensi merupakan penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Sekitar 1,28 miliar orang dewasa berusia 30-79 tahun di seluruh dunia menderita hipertensi.

Selain itu, diperkirakan 46 persen orang dewasa dengan hipertensi tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi tersebut.

Baca juga: Deretan Penyakit Mematikan karena Hipertensi, Wajib Waspada

Risiko hipertensi

Risiko hipertensi.Shutterstock Risiko hipertensi.

Dilansir dari Badan Pelayanan Kesehatan Nasional (NHS) Britania Raya, jika tekanan darah seseorang terlalu tinggi, tekanan ekstra akan terjadi pada pembuluh darah, jantung, dan organ tubuh lainnya, seperti otak, ginjal, dan mata.

Kondisi hipertensi dapat meningkatkan risiko sejumlah kondisi kesehatan yang serius dan berpotensi mengancam nyawa, di antaranya:

  1. Penyakit jantung
  2. Serangan jantung
  3. Stroke
  4. Gagal jantung
  5. Penyakit arteri perifer
  6. Aneurisma aorta
  7. Penyakit ginjal
  8. Demensia vaskular

Baca juga: 6 Ciri Tekanan Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai


Gejala hipertensi

Dilansir dari laman British Heart Foundation, hipertensi memiliki gejala-gejala umum sebagai berikut:

  • Penglihatan kabur
  • Mimisan
  • Sesak napas
  • Sakit dada
  • Pusing
  • Sakit kepala

Namun, banyak orang yang memiliki hipertensi tidak merasakan gejala apapun dan merasa baik-baik saja.

Oleh karena itu, meski Anda merasa baik-baik saja, tekanan darah tetap harus diperiksa secara rutin.

Terutama bagi orang dewasa yang sehat berusia di atas 40 tahun, disarankan untuk memeriksakan tekanan darah setidaknya setiap lima tahun sekali.

Tetapi, jika seseorang berisiko tinggi terkena hipertensi, pemeriksaan harus dilakukan lebih sering, idealnya setahun sekali.

Baca juga: Gejala Hipertensi pada Remaja dan Cara Mengatasinya

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com