Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyakita Langka di Pasaran, Mendag Salahkan Warga dan Implementasi B35

Kompas.com - 01/02/2023, 20:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warga di sejumlah daerah melaporkan kelangkaan Minyakita, minyak goreng kemasan bersubsidi yang diluncurkan pemerintah tahun lalu.

Bahkan, pedagang kini menjual harga Minyakita di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Di Palmerah, Jakarta Barat, misalnya, pedagang mengaku sudah kehabisan stok Minyakita sejak dua pekan yang lalu.

"Kosong, sudah dari 2 minggu kemarin (stok Minyakita) kosong. Karena enggak ada stoknya dari sana (agen)," kata seorang pedagang bernama Armia, Selasa (31/1/2023).

Baca juga: Menyoal Pencabutan Subsidi Minyak Goreng Curah...

Sementara itu, pedagang di Pasar Anyar, Kota Tangerang telah menaikkan harga Minyakita Rp 3.000 lebih mahal dari HET (Rp 14.000).

Engguan, penjual di Pasar Anyar mengatakan, kenaikan ini disebabkan oleh harga dari distributor yang sudah naik.

"Karena harganya dinaikkan, saya jual segitu Rp 17.000. Ini saja tinggal 3 kantong (minyak saja). Stoknya sudah enggak ada lagi, karena barangnya langka," kata Engguan, Selasa.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Minyakita dan Cara Mendapatkannya


Baca juga: Langkah Pemerintah Buka Lagi Ekspor Minyak Goreng, Sudah Tepatkah?

Salahkan warga dan implementasi B35

Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas). Humas Kemendag Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas).

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan sebelumnya juga mengakui adanya kelangkaan Minyakita di pasaran.

Menurutnya, kelangkaan ini dikarenakan banyaknya konsumen yang berburu produk tersebut.

"Minyak goreng yang dijamin pemerintah itu, repotnya semua orang nyari minyak goreng itu Minyakita, sehingga kan berebut. Tentu karena rebutan stoknya jadi sedikit," kata Zulhas, Minggu (29/1/2023).

Baca juga: Jadi Tersangka Baru Kasus Ekspor CPO Minyak Goreng, Ini Profil Lin Che Wei

Pihaknya pun telah meminta perusahaan Crude Palm Oil (CPO) agar menambah pasokan bahan bakunya.

Dengan begitu, perbandingan pasokan minyak dalam negeri dan ekspor menjadi 1:6, dari 1:9.

Ia menuturkan, upaya ini diharapkan membuat perusahaan mampu membanjiri pasokan CPO dalam negeri.

Mendag Zulhas menuturkan, penyebab lain kelangkaan Minyakita adalah implementasi program B35 yang menyedot penggunaan CPO lebih banyak.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com