Muncul Video ASMR Lato-lato di YouTube, Apa Dampaknya untuk Kesehatan?

KOMPAS.com - YouTube menjadi gudang video ASMR yang digandrungi sebagian orang karena memberikan kepuasan tersendiri saat mendengarnya.

Selain ASMR unboxing atau mukbang, belakangan beredar pula video autonomous sensory meridian response (ASMR) lato-lato, permainan jadul yang tengah ngetren di Indonesia.

Salah satu kanal YouTube yang mengunggah ASMR lato-lato adalah channel ini dan videonya sudah ditonton sebanyak 90.723 kali hingga Jumat (13/1/2023).

Pengguna YouTube dapat mendengarkan ASMR dari permainan jadul ini selama 5 jam 10 menit secara nonstop.

"This is ASMR Latto-latto. Enjoy bro...," tulis pengunggah di kotak deskripsi.

Baca juga: Viral, Video Elpiji 3 Kg Dibuat Mainan dengan Dibenturkan Layaknya Lato-lato, Ini Kata Pertamina

Baca juga: Berapa Gaji YouTuber? Ini Cara Hitungnya

Penjelasan dokter spesialis kejiwaan

Munculnya ASMR lato-lato di YouTube mengundang perhatian sebagian orang karena mereka penasaran dengan tujuan diunggahnya video tersebut.

Tidak sedikit orang yang mempertanyakan manfaat kesehatan ketika mendengarkan video ASMR lato-lato di YouTube selama berjam-jam.

Pasalnya, suara "tak-tak-tak" dari dua bola pada lato-lato yang saling berbenturan dinilai memekakkan telinga dan membuat sulit tidur.

Baca juga: Viral, Video Pernikahan Disambut Lato-Lato, Bagaimana Ceritanya?

Lantas, bagaimana tanggapan ahli kesehatan perihal beredarnya video ASMR lato-lato di YouTube?

Penjelasan ahli soal ASMR lato-lato

KOMPAS.com/SUCI RAHAYU Lato-lato merupakan permainan dua buah bola berat diikat tali yang cara bermainnya dengan dibenturkan dan dikendalikan cincin dibagian atasnya sehingga menimbulkan suara nyaring dan khas.

Dokter spesialis kejiwaan asal Smart Mind Center Consulting RS Gading Pluit Kelapa Gading dan RS Tzu Chi Pantai Indah Kapuk, Jakarta, Dharmawan Ardi menyampaikan, ada manfaat di balik video ASMR lato-lato.

Ia mengatakan, suara yang monoton, seperti lato-lato ternyata sudah digunakan pada acara adat atau ritual.

"Tujuannya untuk membuat gel otak kita menjadi lebih lambat atau relax," kata Dharmawan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/1/2023).

Baca juga: Viral, Foto Patung Kuno Disebut Memegang Lato-lato, Sejarawan Undip Beri Klarifikasi

Dharmawan menjelaskan bahwa efek dari suara seperti itu membuat orang menjadi mengantuk atau masuk ke dalam hipnostate atau kondisi hipnosis.

Hipnosis adalah kondisi ketika orang merasakan peningkatan sugesti, konsentrasi, termasuk perhatian.