Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Laksmi De-Neefe, Wanita Bali Pertama di Ajang Miss Universe

Kompas.com - 13/01/2023, 09:28 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sosok Laksmi De-Neefe, wakil Indonesia di ajang Miss Universe 2022 mencuri perhatian usai tampil dalam Kontes Kostum Nasional, Kamis (12/1/2023).

Kontes Kostum Nasional adalah salah satu dari rangkaian utama acara Miss Universe 2022 sebelum malam grand final di New Orleans, Amerika Serikat, Sabtu (14/1/2023).

Dilansir dari laman Instagram Putri Indonesia, Laksmi tampil mengenakan kostum "The Glory of Phinisi" karya desainer Ikie Morphacio.

Aksesori berbentuk kapal Phinisi menghiasi kepala perempuan asal Ubud, Bali itu.

Laksmi tampil anggun dengan lekuk tubuh yang menawan di balik balutan kostum berwarna emas yang ditingkahi mutiara.

Lantas, siapa Laksmi De-Neefe?

Baca juga: 5 Putra-putri Indonesia Juara Umum Kedua Karate di Uzbekistan


Profil Laksmi De-Neefe

Laksmi De-Neefe adalah perempuan asal Ubud, Gianyar, Bali yang lahir pada 26 Januari 1996.

Dia merupakan anak ketiga dari empat bersaudara.

Ayahnya, Ketut Suardana juga berasal dari Bali. Ibunya, Janet De-Neefe merupakan orang keturunan Australia.

Dilansir dari laman Linkedinnya, Laksmi merupakan lulusan Fashion Business di Polimoda, Italia dengan gelar Bachelor of Business Marketing in Fashion Business.

Kesukaannya pada bidang fesyen tergambar dari lingkup pendidikan yang diambilnya.

Tak tanggung-tanggung, Laksmi juga mengambil program double degree di Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT), Australia.

Di sana dia mendapatkan gelar Bachelor of Design Honours in Fashion Design.

Sebelum itu, Laksmi juga mendapatkan gelar Diploma of Arts di Monash College.

Baca juga: Saat Miss Universe Swiss Melelang Batik Tulungagung untuk Disumbangkan ke Korban Gempa Cianjur...

Perjalanan karier Laksmi De-Neefe

Laksmi De-Neefe merupakan pemenang kontes kecantikan Puteri Indonesia 2022.

Halaman:

Terkini Lainnya

Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Rp 255 Triliun Berbanding Rp 1,6 Triliun, Mengapa Apple Lebih Tertarik Berinvestasi di Vietnam?

Tren
Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Israel Balas Serangan, Luncurkan Rudal ke Wilayah Iran

Tren
Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Mengenal Rest Area Tipe A, B, dan C di Jalan Tol, Apa Bedanya?

Tren
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan Sarjana, Cek Syarat dan Cara Daftarnya!

Tren
Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Eks ART Menggugat, Ini Perjalanan Kasus Mafia Tanah yang Dialami Keluarga Nirina Zubir

Tren
Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Mengintip Kecanggihan Dua Kapal Perang Rp 20,3 Triliun yang Dibeli Kemenhan

Tren
Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Cara Menurunkan Berat Badan Secara Sehat ala Diet Tradisional Jepang

Tren
10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

10 Manfaat Minum Air Kelapa Murni Tanpa Gula, Tak Hanya Turunkan Gula Darah

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 19-20 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

[POPULER TREN] Status Gunung Ruang Jadi Awas | Kasus Pencurian dengan Ganjal ATM

Tren
Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh Akan Respons Serangan Iran

Menlu Inggris Bocorkan Israel Kukuh Akan Respons Serangan Iran

Tren
Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Tren
Menyelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Menyelisik Video Prank Galih Loss yang Meresahkan, Ini Pandangan Sosiolog

Tren
'Tertidur' Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

"Tertidur" Selama 22 Tahun, Ini Penyebab Gunung Ruang Meletus

Tren
Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tidak Menghabiskan Antibiotik Resep Dokter Bisa Sebabkan Resistensi, Ini Efek Sampingnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com