KOMPAS.com - Kadar kolesterol tinggi dalam darah meningkatkan risiko terkena masalah jantung dan pembuluh darah.
Menurut Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), kolesterol tinggi umumnya tidak menimbulkan gejala.
Oleh karena itu, kadar kolesterol tinggi hanya bisa diketahui jika seseorang melakukan tes atau cek kolesterol.
Baca juga: 5 Fakta Buah Durian, Tanpa Kolesterol hingga Mampu Tingkatkan Gairah
Lantas, kapan waktu yang tepat untuk cek kolesterol?
Baca juga: 5 Manfaat Daun Sukun, Bantu Turunkan Asam Urat dan Kolesterol
Cek kolesterol sebaiknya dilakukan secara berkala dan sedini mungkin, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan, orang dewasa sebaiknya memeriksakan kadar kolesterol dalam darah setiap 4-6 tahun.
Jangka waktu hingga 6 tahun sekali ini tetap dilakukan selama risiko orang tersebut tetap rendah.
Berbeda, anak-anak dan remaja harus memeriksakan kolesterol setidaknya dua kali, yakni:
Baca juga: Olahan Sayuran Ini Baiknya Dihindari Penderita Kolesterol, Apa Saja?
Dikutip laman Mayo Clinic, pria berusia 45-65 tahun dan wanita berusia 55-65 tahun sebaiknya rutin cek kolesterol setiap 1-2 tahun.
Sementara itu, orang berusia di atas 65 tahun, harus menjalani tes untuk mengetahui kadar kolesterol lebih sering, yakni setiap tahun.
Namun, seseorang dengan kadar kolesterol total lebih dari batas normal atau 200 mg/dL, harus lebih sering menjalani cek kolesterol, misalnya setiap 3 bulan.
Tes kolesterol lebih sering juga perlu dilakukan oleh orang dengan penyakit arteri koroner atau berisiko tinggi terkena, seperti:
Baca juga: Jangan Diabaikan, Kram Bisa Jadi Tanda Kolesterol Tinggi!
Sebelum melakukan pemeriksaan kolesterol, biasanya seseorang tidak boleh mengonsumsi makanan atau minuman setidaknya 8-12 jam.
Namun, umumnya masih boleh mengonsumsi air putih selama berpuasa sebelum cek kolesterol.