KOMPAS.com - Hari ini, 10 Januari 2023, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), genap berusia 50 tahun.
Dilansir dari laman pdiperjuanganlampung.id, kelahiran PDI-P diawali dengan berdirinya Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
PDI adalah gabungan dari lima partai politik. Salah satunya, yakni Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan Soekarno pada 4 Juli 1927.
Baca juga: 5 Fakta soal Partai Buruh yang Kembali Dideklarasikan
Selain PNI, ada Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Partai Kristen Indonesia (Parkindo), dan Partai Katolik.
Tepat pada 10 Januari 1973, kelimanya sepakat membentuk wadah baru bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI).
Tanggal itulah yang hingga kini diperingati sebagai hari lahir PDI Perjuangan.
Baca juga: PDI-P Minta Menteri dari Nasdem Mundur, Bagaimana Tingkat Kepuasan Publik terhadap Mereka?
Sejak awal terbentuk, konflik internal PDI terus terjadi dan diperparah dengan adanya intervensi dari pemerintah.
Untuk mengatasi konflik tersebut, anak kedua dari Soekarno, Megawati Sukarnoputri, didukung untuk menjadi ketua umum (Ketum) PDI.
Namun, pemerintahan Orde Baru tidak menyetujui dukungan tersebut.
Kemudian, diterbitkan larangan mendukung pencalonan Megawati Sukarnoputri dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur, pada 2-6 Desember 1993.
Larangan tersebut berbanding terbalik dengan keinginan peserta KLB, kemudian secara de facto Megawati dinobatkan sebagai Ketum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI periode 1993-1998.
Megawati lalu dikukuhkan di Musyawarah Nasional (Munas) PDI yang digelar pada 22-23 Desember 1993 di Jakarta.
Baca juga: PDI-P Sebut Jokowi Layak Jadi Sekjen PBB, Seberapa Besar Peluangnya?
Konflik internal PDI terus terjadi hingga diadakan kongres pada 22-23 Juni 1996 di Asrama Haji Medan.