Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Paus Biru Antartika, Hewan Terbesar di Bumi

Kompas.com - 27/12/2022, 06:05 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Paus biru Antartika (Balaenoptera musculus) merupakan hewan terbesar di planet ini dengan berat mencapai 181 ton atau setara 33 gajah dan panjang 30 meter.

Dengan ukuran tubuh yang begitu besar, paus ini memiliki hati seukuran mobil kecil.

Dikutip dari World Wild Life, paus biru Antartika selama musim makan utama mengonsumsi sekitar 3,5 ton ikan krill per hari.

Baca juga: Mengenal Alerce Milenario, Makhluk Hidup Tertua di Bumi yang Masih Eksis

Paus ini juga dikenal memiliki suara yang sangat nyaring, yakni mencapai 188 desibel.

Sebagai perbandingan, suara pesawat jet mencapai 140 desibel.

Siulan frekuensi rendah paus dapat terdengar hingga ratusan mil dan mungkin digunakan untuk menarik perhatian paus biru lainnya.

Baca juga: Mengenal Just Enough Room Island, Pulau Berpenghuni Terkecil di Dunia


Baca juga: Mengenal Apa Itu Ambergris dan 5 Fakta tentang Muntahan Paus Sperma

Paus biru masuk daftar spesies sangat terancam punah

Populasi paus biru di Antartika berkurang secara drastis akibat perburuan paus komersial, yang dimulai di Samudera Atlantik bagian selatan pada 1904.

Meski ada perlindungan hukum melalui Komisi Penangkapan Ikan Paus Internasional pada 1960-an, ini tak menghentikan perburuan ilegal hingga 1972.

Dari sekitar 125.000 ekor pada 1926, jumlahnya mencapai berkurang menjadi sekitar 3.000 ekor pada 2018.

Baca juga: Mengapa Paus dan Lumba-Lumba Bisa Terdampar? Ini Beberapa Sebabnya...

ilustrasi paus birumarine mammal center ilustrasi paus biru

Dengan kondisi itu, paus biru Antartika masuk ke dalam daftar spesies "sangat terancam punah".

Namun, tim ilmuwan yang dipimpin oleh British Antarctic Survey (BAS) membawa 'angin segar' ketika menemukan geromboran besar paus biru Antartika saat ekspedisi di Georgia Selatan pada 2020.

Mereka menghitung 55 paus biru Antartika selama ekspedisi itu dan menggambarkannya sebagai sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca juga: Koala Australia Masuk Daftar Hewan Terancam Punah, Apa Penyebabnya?

Karenanya, perairan Georgia Selatan masih menjadi tempat makan musim panas yang penting.

Seorang ahli ekologi paus di BAS, Jennifer Jackson mengatakan, penemuan itu menandakan keberhasilan perlindungan dari perburuan paus.

"Setelah tiga tahun survei, kami sangat senang melihat begitu banyak paus mengunjungi Georgia Selatan untuk mencari makan lagi," kata dia.

"Ini adalah tempat di mana perburuan paus dan penyegelan dilakukan secara ekstensif," sambungnya.

Menurutnya, keberadaan paus ini sama dengan kepadatan seabad sebelumnya ketika perburuan paus pertama kali dimulai di Georgia Selatan.

Baca juga: Selain Udang Asal Sulawesi, Ini 5 Hewan di Indonesia yang Terancam Punah

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Jepang Kembali Berburu Paus Secara Komersil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com