Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban Pemkot Bandung soal Tulisan "Selamat Datang Dikota Bandung" Tak Sesuai EYD

Kompas.com - Diperbarui 21/12/2022, 01:02 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan foto gapura bertuliskan "Selamat Datang Dikota Bandung", viral di media sosial Twitter, Sabtu (17/12/2022). 

Sekilas memang tak ada yang aneh dalam ucapan tersebut. Namun bagi yang tahu dan paham ejaan bahasa Indonesia pasti menyadari ada yang salah. 

Ya, tulisan tersebut ramai dibahas warganet karena tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD) atau kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

"Kenapa 'dikota' sih," tulis akun @fauzanalrasyid pada Sabtu (17/12/2022).

Baca juga: Ramai soal Tulisan Selamat Datang Dikota Bandung Tak Sesuai EYD, Ini Jawaban Pemkot

Hingga Minggu (18/12/2022) unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 1.796 kali dan disukai oleh 27.800 warganet.

Seorang warganet bahkan mengaku resah sebab kesalahan ejaan tersebut sudah terjadi sejak 2020 dan difoto pada 2021 namun tak kunjung diperbaiki. 

Bagaimana respons pihak Pemkot Bandung terkait kesalahan tersebut yang banyak diprotes warganet? 

Penjelasan Pemkot Bandung

Kepala Keterbukaan Informasi Publik Diskominfo Kota Bandung, Yusuf Cahyadi membenarkan adanya gapura dengan tulisan "Selamat Datang Dikota Bandung" tersebut.

Menurut Yusuf, gapura ucapan selamat datang itu berlokasi di Jalan Tol Pasteur, Kota Bandung.

Namun soal kesalahan penulisan di gapura tersebut, pihaknya beralasan bukan wewenang Pemkot Bandung melakukan koreksi atau perbaikan.

Karena itu, pihaknya tidak memiliki wewenang atas gapura tersebut, termasuk mengganti tulisan.

"Itu bukan wewenang kami, tapi Jasa Marga," kata Yusuf saat dihubungi Kompas.com, Minggu (18/12/2022).

PT Jasa Marga Tbk adalah sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang pengusahaan jalan tol.

Lalu, bagaimana menulis "di" yang betul? 

Baca juga: Preposisi (Kata Depan): Pengertian, Aturan, Jenis, dan Fungsinya

Penggunaan "di" dipisah

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, penggunaan "di" dipisah apabila berkedudukan sebagai kata depan atau preposisi.

Rishe Purnama Dewi dalam Bijak Berbahasa Indonesia: Teori dan Aplikasi (2020) menyebut, kata depan "di", "ke", dan "dari" yang menunjukkan tempat atau waktu, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Berikut contohnya:

  • Ibu membeli sayur di pasar
  • Padi di sawah terlihat sangat hijau

Dalam konteks tulisan gapura tersebut, maka penggunaan "di" yang tepat adalah dipisah. Sebab, "Kota Bandung" merujuk pada sebuah tempat dalam hal ini daerah di Jawa Barat.

Dengan demikian, penulisan yang benar adalah "Selamat Datang di Kota Bandung".

Baca juga: Penggunaan Kata Depan Di, Ke, dan Dari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Terbaru, 40.839 Lowongan Kerja untuk PPPK dan CASN Kemensos 2024

Tren
Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Orang yang Langsung S2 Setelah Sarjana Disebut Minim Performa Kerja, Pengamat Buka Suara

Tren
Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Ini Alasan Mengapa Perempuan Tak Boleh Tidur 2 Jam Setelah Melahirkan Normal

Tren
Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Kumpulan Twibbon dan Ucapan Hari Kartini 21 April 2024

Tren
5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

5 Bahaya Menahan Kentut, Bisa Keluar dari Mulut

Tren
Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Mengenal Tinitus, Kondisi Ketika Telinga Berdenging, Apa Penyebabnya?

Tren
Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Psikiater Nutrisi Ungkap 5 Sarapan Favorit, Bantu Siapkan Otak dan Mental Seharian

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 20-21 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

[POPULER TREN] Manfaat Air Kelapa Murni Tanpa Gula | Israel Serang Iran

Tren
Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Seorang Pria Ditangkap di Konsulat Iran di Perancis, Ancam Ledakkan Diri

Tren
Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66, Bisa Dapat Insentif Rp 600.000

Tren
Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Mengenal Mitos Atlantis, Kota dengan Peradaban Maju yang Hilang di Dasar Laut

Tren
Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Mengenal Hak Veto dan Sederet Konversinya, Terbaru Gagalkan Palestina Jadi Anggota PBB

Tren
Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Gunung Ruang Semburkan Gas SO2, Apa Dampaknya bagi Manusia, Tanaman, dan Hewan?

Tren
Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Kim Jong Un Rilis Lagu, Lirik Sarat Pujian untuk Pemimpin Korea Utara

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com