Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Fentanil? Penyebab Banyak Orang di AS Overdosis hingga Tewas

Kompas.com - 04/12/2022, 10:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kematian akibat overdosis obat fentanil di Los Angeles (LA), Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan.

Dilansir dari The Guardian, 30 November 2022, Departemen Kesehatan Masyarakat LA merilis data yang mengungkapkan bahwa 1.504 orang menderita overdosis fentanil yang fatal pada 2021.

Jumlah itu hampir 14 kali lebih banyak kematian dibandingkan 2016, 109 orang meninggal karena overdosis fentanil.

Jumlah kematian pada 2021 menandai peningkatan 31 persen dari 2020.

Sementara itu, dari 2016 hingga 2020, juga terjadi peningkatan 308 persen dalam kunjungan gawat darurat untuk fentanil, dari 133 kasus menjadi 542 kasus.

Kematian yang terkait dengan opioid sintetik seperti fentanil meningkat dari 58.000 pada 2020 menjadi 71.000 pada 2021.

Fentanil sekarang menjadi obat paling umum yang dikaitkan dengan overdosis.

Obat yang 50 kali lebih kuat daripada heroin ini telah ditemukan di sebagian besar obat jalanan dan pil palsu, kata departemen kesehatan LA.

Lantas, apa itu obat fentanil?

Baca juga: Pagi atau Malam, Kapan Waktu Terbaik Minum Obat Hipertensi?


Mengenal obat fentanil

Dilansir dari CDC, Fentanil adalah opioid sintetik yang disetujui untuk mengobati nyeri hebat, biasanya nyeri kanker lanjut.

Fentanil 50 hingga 100 kali lebih kuat daripada morfin.

Penggunaan fentanil harus melalui resep dokter. Biasanya, fentanil digunakan dalam bentuk transdermal patches, yakni melalui permukaan kulit berupa plester.

Namun, sebagian besar kasus terbaru terkait bahaya fentanil, overdosis, dan kematian di AS terkait dengan fentanil yang dibuat secara ilegal.

Fentanil dijual melalui pasar obat ilegal karena efeknya yang seperti heroin.

Baca juga: Peneliti Amerika Serikat Temukan Obat Baru untuk Turunkan Kolesterol, Apa Itu?

Dapat mematikan

Dilansir dari laman Badan Narkotika AS (DEA), hanya dua miligram fentanil, dianggap sebagai dosis yang berpotensi mematikan.

DEA pun telah memperingatkan publik tentang peningkatan tajam secara nasional dalam kematian pil resep palsu yang mengandung fentanil.

Laboratorium DEA telah menemukan bahwa, dari pil resep palsu yang mengandung fentanil yang dianalisis pada 2022, enam dari sepuluh mengandung dosis fentanil yang berpotensi mematikan.

Tahun lalu, DEA mengeluarkan Public Safety Alert tentang perdagangan narkoba yang meluas dari pil resep palsu yang mengandung fentanil di komunitas Amerika.

Pil ini sebagian besar dibuat oleh dua kartel narkoba Meksiko, yakni Kartel Sinaloa dan Kartel Jalisco (CJNG).

Baca juga: Jarang Diketahui, Ini 7 Makanan dan Obat yang Tak Boleh Dikonsumsi Bersamaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Tren
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Tren
Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Tren
Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Tren
Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Tren
Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Tren
Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Tren
Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Tren
Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Tren
Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Tren
Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Tren
Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Tren
Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Bagaimana Cara Kerja Suara dari Sumber Bunyi Mencapai Telinga Anda?

Tren
3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

3 Skenario Serangan Balasan Israel ke Iran, Salah Satunya Incar Fasilitas Nuklir

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com