Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Melihat Kembali Kehidupan dengan Sastra

Kompas.com - 19/11/2022, 22:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Zen Wisa Sartre dan Ristiana D. Putri

KOMPAS.com - Sastra menawarkan suasana baru dalam menyelami hidup manusia. Kita tidak perlu membicarakan kebenaran atau faktanya bagaimana dalam karya sastra. Karena sastra memiliki logikanya sendiri.

Karya sastra juga bukanlah wahyu Tuhan, meskipun tidak jarang kita memerlukan pisau bedah logika untuk memahami sastra. Bisa dibilang juga sastra kerap memberikan petunjuk dan menuntun kita kepada suatu maksud.

Sebagai seorang penulis dan jurnalis, Leila S. Chudori membagikan kisah dan kedekatannya kepada sastra dalam siniar Beginu bertajuk “Buka Buku Kisah Leila S. Chudori” yang dapat diakses melalui tautan https://dik.si/BeginuLeilaP1.

Setiap kata yang dibaca akan secara alamiah menuntun kita pada proses pengenalan tanda yang menjelma menjadi konvensi kehidupan imajinatif. Akan tetapi, bukan berarti sastra bersifat “halu” atau mengada-ngada.

Pasalnya, ada hubungan erat antara sastra dan logika, bahkan dalam cerita-cerita yang dianggap tak masuk “akal” sekalipun, seperti dongeng ibu peri dalam Cinderella dan sihir pada Harry Potter.

Dunia Sastra

Plato pernah mengungkapkan bahwa ada tiga dunia yang saling berhubungan, yaitu dunia ide, manusia, dan sastra, yang kemudian dikenal dengan teori mimesis. Dunia sastra mencerminkan dunia manusia, begitu juga dengan manusia yang berusaha mewujudkan segala ide-ide yang sifatnya imajinatif.

Baca juga: Kisah Korupsi dalam Secangkir Kopi Multatuli

Sastra memang kerap merepresentasikan fenomena-fenomena yang absurd, ajaib, dan irasional. Akan tetapi, fenomena itu tetap memiliki logikanya tersendiri, seperti Icarus yang ribuan tahun lalu mengungkapkan adanya gagasan atas manusia terbang.

Kemudian, ada tokoh Harry Potter yang dapat mengendarai sapu terbang dan menjadi tak terlihat dalam jubahnya.

Mengapa Icarus dan Harry Potter dapat diterima? Karena dalam dunia mereka ada logika tersendiri. Pendek kata, baik dunia Icarus maupun Harry Potter memiliki hukumnya sendiri yang khas.

Dapat dikatakan juga, salah satu sifat logika adalah konsistensi. Sastra dapat diterima akal logika selama koresponden dengan dunia sastranya.

Selain itu, sastra juga dapat menjadi instrumen refleksi kehidupan manusia. Dalam karya sastra, penggerak cerita dapat narrator atau tokoh yang memiliki motif tertentu, baik secara sadar maupun tidak.

Bisa kita lihat pada tokoh Sutarjo dalam cerpen “Pelajaran Pertama Bagi Calon Politisi” karya Kuntowijoyo. Sutarjo mencalonkan diri menjadi Kades, tetapi kalah dari pesaingnya karena berharap ada kejujuran dalam politik.

Bahkan, Sutarjo mendapat cibiran dari istrinya. “Akhirat tidak, dunia gagal. NU bukan, Muhammadiyah mboten. Politikus bengkok-bengkok meleset, orang agama jalan lurus urung,” komentar istrinya yang dikutip dari kumpulan cerpen Pelajaran Pertama Bagi Calon Politisi.

Dari contoh kutipan tersebut, ada banyak pendekatan yang dapat menjadi pisau untuk mengerti sastra, seperti filsafat, sosiologi, dan psikologi.

Baca juga: Baik untuk Kesehatan Mental, Ini 3 Manfaat Memiliki Koleksi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca BMKG untuk Wilayah Indonesia 17-18 April 2024

Prakiraan Cuaca BMKG untuk Wilayah Indonesia 17-18 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Kata Ahli Hukum soal Istri TNI Terjerat UU ITE Ungkap Suami Selingkuh | NIK Jakarta yang Dinonaktifkan Pekan Ini

[POPULER TREN] Kata Ahli Hukum soal Istri TNI Terjerat UU ITE Ungkap Suami Selingkuh | NIK Jakarta yang Dinonaktifkan Pekan Ini

Tren
Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Menanti Tol Solo-Yogyakarta, Penghubung Dua Kota Mataram, Dukung Perekonomian Lokal

Tren
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh April 2024 dan Keutamaannya

Tren
Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Penelitian Mengungkap Anggapan Masyarakat Mesir Kuno tentang Galaksi Bima Sakti

Tren
Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Manfaat Kelapa Bakar, Apa Bedanya dengan Diminum Langsung?

Tren
Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Catat, Ini 10 Ponsel Pintar dengan Radiasi Tertinggi

Tren
Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Pedagang Taoge di Garut Disebut Jadi Tersangka Usai Membela Diri dan Lawan Preman, Ini Faktanya

Tren
Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Daftar 60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Ada Kampusmu?

Tren
Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Remaja Siksa Anjing hingga Mati di Jember, Polisi: Masih dalam Proses Penyelidikan

Tren
Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Urat dan Kolesterol, Apa Saja?

Tren
Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Gunung Vesuvius yang Lenyapkan Kota Kuno Pompeii Berpotensi Meletus Lagi, Kapan Terjadi?

Tren
Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Pemimpin Dunia Minta Israel Tak Balas Serangan Iran, Ini Alasannya

Tren
Mengenal 'Holiday Paradox', Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Mengenal "Holiday Paradox", Saat Waktu Liburan Terasa Lebih Singkat

Tren
Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Mengenal Amicus Curiae, Dokumen yang Diserahkan Megawati ke MK Terkait Sengketa Pilpres 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com