KOMPAS.com - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei bertajuk "Tragedi Kanjuruhan dan Reformasi PSSI" pada Minggu (13/11/2022).
Survei tersebut dilaksanakan pada 30 Oktober hingga 5 November 2022 dan melibatkan 1.220 responden.
Dengan menggunakan metode multostage random sampling, responden terpilih diwawancarai secara tatap muka. Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen, dengan margin of error sekutar 2,9 persen.
Berikut sejumlah hasil survei Indikator terkait Tragedi Kanjuruhan, dirangkum dari pemberitaan Kompas.com.
Baca juga: AC Milan Kumpulkan Rp 81,5 Juta untuk Tragedi Kanjuruhan
Hasil survei tersebut menunjukkan, sebagian besar responden berharap agar polisi tak ragu menetapkan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule sebagai tersangka kasus Tragedi Kanjuruhan.
Sebanyak 55,5 persen responden menyetujui penetapan tersangka tersebut apabila bukti mencukupi.
Kendati demikian, terdapat 19 persen responden yang tidak atau kurang setuju atas pendapat untuk menetapkan Iwan Bule sebagai tersangka.
Selain itu, 25,5 persen responden menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab pendapat itu.
Baca juga: Aremania Bentuk Gerakan Gaspol untuk Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan
Dalam survei tersebut, mayoritas responden juga setuju apabila Ketum PSSI dan jajaran komite eksekutif (Exco) mundur dari jabatannya.
Hal ini sesuai dengan salah satu rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang menyarankan Ketum PSSI beserta jajarannya untuk mundur sebagai bentuk tanggung jawab moral.
Responden yang menyetujui pendapat itu sebanyak 60,2 persen, dengan rincian 54,6 persen setuju dan 5,6 persen sangat setuju.
Sebaliknya, ada 12,8 persen responden yang kurang setuju jajaran PSSI mundur, sementara 5,5 persen lainnya menyatakan tidak setuju, dan 21,4 persen tidak tahu atau tidak menjawab.