KOMPAS.com - Hari ini 12 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 25 Oktober 2010, gempa berkekuatan 7,2 skala Richter mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Diberitakan Harian Kompas, 27 Oktober 2010, gempa mengguncang Mentawai pada pukul 21.42 WIB.
Tak berselang lama, pukul 22.00 WIB, gelombang tsunami setinggi 1,5 meter menerjang wilayah Pulau Pagai Selatan dan Pagai Utara, Mentawai, Sumatera Barat.
Akibatnya, 311 korban ditemukan tewas dan 426 korban lainnya hilang.
Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episentrum gempa Mentawai berada di kedalaman 10 kilometer pada jarak 78 kilometer sebelah barat daya Pulau Pagai Selatan.
Sementara itu, Manajer Pusat Pengendalian Operasional Bencana Pemprov Sumbar Ade Edward mengatakan, jumlah pengungsi mencapai 637 keluarga atau sekitar 3.500 orang.
Bantuan logistik yang dikirimkan dari Padang menggunakan kapal sulit menjangkau lokasi bencana mengingat tingginya ombak.
Baca juga: Analisis BMKG soal Gempa M 6,1 yang Mengguncang Mentawai: Subduksi Lempeng di Zona Megathrust
Para pengungsi, menurut Ade, terpaksa tinggal di rumah-rumah warga yang terletak di dataran tinggi.
Diberitakan Harian Kompas, 29 Oktober 2010, Dusun Muntei menjadi salah satu dari 13 dusun yang dilanda gempa bumi dan tsunami.
Dusun-dusun itu ditelan ombak karena tepat berada di pantai sebelah barat, yang menghadap Samudra Hindia.
Di Dusun Muntei, tercatat ada 301 penduduk atau 73 keluarga. Sementara itu, yang ditemukan tewas tercatat 67 orang.
Baca juga: Gempa Terkini M 6,2 Mentawai dan M 7,5 Papua Nugini, Ini Peringatan BMKG
Chandra, salah seorang korban selamat yang saat itu berusia 20 tahun, menceritakan bahwa ia tengah tertidur di rumahnya saat gempa terjadi.
"Saya ingat, waktu bangun bergoyang-goyang. Lalu, saya dengar ada yang menyuruh lari karena takut ada tsunami," kata dia.