KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyebut ada kenaikan harga beras.
Menurutnya, kenaikan harga beras ini akan memberikan dampak pada inflasi di Indonesia, meski hanya naik Rp 100.
"Walaupun harga beras naik 100 perak berbahaya karena dia akan memberikan dampak terhadap inflasi 3,3 persen lebih," ujarnya saat melepas ekspor sepatu ke Belanda di Tangerang, Selasa (13/9/2022).
Untuk itu, pihaknya telah berkoordinasi dengan Perum Bulog guna menggelar operasi pasar.
Berikut harga beras terbaru di beberapa daerah hingga Selasa (13/9/2022):
Berdasarkan catatan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga beras kualitas bawah I di DKI Jakarta mencapai Rp 12.350 per kilogram.
Angka tersebut lebih tinggi daripada harga beras di daerah Pulau Jawa lainnya.
Baca juga: Mendag: Harga Beras Naik Rp 100 Saja Berbahaya, Berdampak ke Inflasi
Di Jawa Timur, harga beras kualitas bawah I mencapai Rp 9.900, Banten Rp 10.150, Jawa Tengah Rp 10.300, DIY Rp 10.400, dan Jawa Barat Rp 10.450.
Kalimantan Tengah menjadi provinsi dengan harga beras kualitas bawah I tertinggi yang mencapai Rp 13.400.
Untuk beras kualitas bawah II, harga di DKI Jakarta mencapai Rp 11.450.
Sementara Banten Rp 9.400, Jawa Barat dan Jawa Tengah Rp 9.800, DIY Rp 9.900, dan Jawa Timur Rp 9.900.
Kali ini, Sumatera Barat menjadi provinsi dengan harga beras kualitas rendah II termahal, yakni Rp 12.600.
Adapun beras kualitas medium I, harga di DKI Jakarta mencapai Rp 13.750, DIY Rp 12.000, Jawa Tengah Rp 11.650, Jawa Barat Rp 11.650, Banten Rp 12.250, dan Jawa Timur Rp 10.800.
Harga tertinggi untuk beras kualitas medium I berada di Kalimantan Tengah dengan harga Rp 14.600.
Baca juga: Cerita Nasrudin, Tukang Becak di Kebumen yang Penghasilannya Hanya Cukup untuk Beli Beras 1 Kg
Untuk beras kualitas medium II, harga di DKI Jakarta mencapai Rp 12.800, DIY Rp 11.400, Banten Rp 11.400, Jawa Barat Rp 11.050, Jawa Tengah Rp 10.850, dan Jawa Timur Rp 10.250.