KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta mencatat kasus HIV/AIDS yang telah terjadi sejak 2006 hingga saat ini.
Berdasarkan data tersebut, ada 574 kasus penderita HIV dan 282 kasus pengidap AIDS.
Dikutip dari Kompas.com (5/9/2022), penderita HIV/AIDS di Gunungkidul itu mayoritas adalah laki-laki.
Sebanyak 324 pasien laki-laki menderiya HIV. Sementara pasien perempuan tercatat hanya 250 kasus saja.
Sementara AIDS, jumlah pasien laki-lakinya ada 164 orang dan perempuan sebanyak 118 orang.
Baca juga: Rasa Aman adalah Pencegahan Penularan HIV/AIDS Sesungguhnya
Dikutip dari laman Very Well Health (5/9/2022), HIV pada laki-laki memiliki gejala khusus. Artinya, gejala ini tidak dirasakan oleh pasien HIV perempuan.
Beberapa gejala khusus HIV pada laki-laki dapat terjadi selama infeksi pada tahap awal atau tahap selanjutnya.
Secara umum, berikut gejala awal HIV pada laki-laki:
Baca juga: Panen Kritikan Wagub Jabar soal Solusi Poligami Atasi HIV/AIDS
Infeksi HIV akut adalah tahap awal penyakit setelah pasien laki-laki itu terpapar virus.
Pada fase ini tubuh akan mulai memproduksi antibodi untuk melawan virus. Periode ini terjadi selama sekitar 14 hari.
Adapun gejala HIV akut ini tidak berbeda pada pasien laki-laki dan perempuan. Umumnya, mereka akan mengalami gejala seperti flu, pembengkakan kelenjar getah bening, dan muncul ruam.
Kendati demikian, ada cara lain yang membedakan HIV akut pada pria, yakni melalui jenis gejala yang berkembang jika ada penyakit menular seksual (PMS) yang menyertainya.
Berikut gejala HIV pada laki-laki yang disertai dengan PMS:
Baca juga: Gejala Awal HIV yang Mirip Flu, Apa Saja?
Setelah sistem kekebalan menghasilkan antibodi yang cukup untuk mengendalikan infeksi akut, HIV akan memasuki periode kronis yang dapat bertahan selama bertahun-tahun.
Dalam periode ini, penyakit HIV secara diam-diam dan progresif akan menghabiskan jumlah sel T CD4 yang merupakan bagian dari respons imun tubuh.